Minggu, 10 November 2013

Giveaway Buku Lost & Found

Panggilan kepada pemburu givaway bin pecinta gratisan harap segera merapat. Karena saya akan mengadakan giveaway berhadiah 1 eksemplar buku Lost & Found karya Sisca Spencer Hoky, yang akan diberikan langsung oleh GagasMedia. Tertarik? ;) Kalau iya, simak dulu syarat-syaratnya yuk.

1. Follow @gagasmedia dan @siscaspencer
2. Share link giveaway ini di akun twitter milikmu. Format bebas yang penting me-mention @gagasmedia dan @siscaspencer. Contoh: Ikut giveaway berhadiah buku Lost & Found karya @siscaspencer terbitan @gagaamedia yuk. Details (link giveaway).
3. Baca review buku Lost & Found di sini. Kemudian jawab pertanyaan: "Jika buku Lost & Found diangkat ke layar lebar, menurutmu siapa yang cocok memerankan sosok Jane, Chris dan Xander? Sertakan juga alasanmu."
4. Tulis jawabanmu di kolom komentar post ini, dengan menyertakan:
-nama
-akun twitter
-link giveaway yang telah kamu share
-jawaban
5. Giveaway berlangsung hingga tanggal 24 November 2013 pukul 23.59 WIB. Pengumuman paling cepat sehari setelah giveaway ditutup.
6. Berlaku untuk yang berdomisil di Indonesia.

SELAMAT MENCOBA dan Good Luck! ^^

Jumat, 08 November 2013

Interview Penulis Lost & Found, Sisca Spencer Hoky


Sisca Spencer Hoky
Sebelumnya, ia menulis di forum e-book online, wattpad.
Lahir dan dibesarkan di Jakarta.
Lost & Found adalah buku pertamanya yang diterbitkan.
Hanya segitu saja yang tertera di bagian belakang buku Lost & Found mengenai sosok penulisnya. Kali ini, saya akan mengajak kamu mengenal lebih dekat dengannya. Tapiiiii, bukan mengenal kehidupan pribadinya ya. Sorry-sorry deh, ini bukan infotaiment :)) Saya akan mengorek informasi mengenai hobi menulisnya serta proses kreatif penulisan buku Lost & Found itu sendiri.

Kamis, 07 November 2013

[Resensi] Lost & Found

Judul: Lost & Found

Penulis: Sisca Spencer Hoky

Tebal: 204 halaman

Harga: Rp. 37.000,-

Penerbit: GagasMedia











Buku ini bercerita tentang Jane yang masih dibayang-bayangi oleh masa lalunya, Xander. Padahal di antara mereka sudah tidak ada apa-apa lagi. Namun, bagi Jane putusnya hubungan mereka yang tidak jelas dan terasa mengambang membuat dia masih dihantui sosok Xander. Begitu juga saat Chris muncul di kehidupannya. Bermula saat bertemu di gym, dan berlanjut menjadi personal trainer. Dari situ hubungan keduanya bertambah dekat. Tapi itu tadi, Jane masih tidak bisa menerima Chris lebih dari sekadar sahabat karena ia merasa masih mencintai Xander. Seperti kutipan yang ada di bukunya "A boy breaks your heart, but real man reunites the pieces", itulah yang disadari oleh Jane pada akhirnya. Siapa yang boy, siapa yang man.

Rabu, 06 November 2013

Giveaway Buku Hatimu

Setelah dua hari kemarin bikin review buku dan interview dengan penulisnya, sekarang waktunya GIVEAWAY. YAAAAYYY!!!

Akan ada satu eksemplar buku Hatimu yang akan diberikan oleh Gagas. Mau? Kalau mau yuk simak syarat-syaratnya.

Selasa, 05 November 2013

Interview Penulis Hatimu, Salsa Oktifa.

Hai hai...setelah kemarin "berkenalan" dengan buku Hatimu di sini, rasanya kurang lengkap kalau belum kenalan juga sama penulisnya, Salsa Oktifa. Yuk, yang mau lebih dekat dengan kakak Salsa merapat ke sini. :))

Halo kak, sebagai permulaan, ceritakan sedikit dong mengenai dirimu. Tinggal di mana? Kesibukannya apa?
Sibuk bolak-balik kampus (UIN Sunan Kalijaga, Jogja) buat skripsi, ambil jurusan ilmu perpustakaan. kesibukan sih nulis, magang/parttime, main, biasa aja selayaknya mahasiswa. hehe.





Senin, 04 November 2013

[Resensi] Hatimu

Judul: Hatimu

Penulis: Salsa Oktifa

Tebal: 358 halaman

Harga: Rp 49.000,-

Penerbit: Gagas Media











"Laki-laki dan perempuan tidak akan pernah bisa bersahabat. Mereka diciptakan untuk saling tertarik satu sama lain."
Setidaknya itulah yang dipercayai Bari setiap kali melihat kebersamaan sang kekasih, Rain, dengan sahabatnya, Agia. Bari takut bahwa di balik kebersamaan Rain dan Agia, ternyata mereka tidak hanya sekadar bersahabat. Bari takut akan ada perasaan lain di antara mereka, mengingat Bari sendiri pun pernah mempunyai perasaan terhadap sahabatnya sendiri.

Hatimu adalah buku yang menceritakan tentang persahabatan antara Rain dan Agia, juga tentang kisah cinta segitiga antara Rain-Bari-Agia. Cerita yang sudah banyak diangkat oleh penulis lain. Namun, saat membaca Hatimu akan ditemukan hal yang berbeda. Karena kamu bisa merasakan bagaimana cinta selalu meragu.

Jumat, 01 November 2013

Dear You, Thank You

Kalau kamu suka ngubek-ngubek blog saya, (yang mana saya tau sedikit sekali bahkan mungkin tidak ada yang melakukan ini), pasti paham deh bagaimana saya selalu antusias dengan bulan Oktober. Iya, Oktober adalah bulan di mana saya dilahirkan. Bulan di mana dalam salah satu harinya akan ada beberapa orang yang bersedia mengingat saya. Salah satu hari di mana saya akan dilimpahi begitu banyak doa dan harapan yang semuanya saya amini dengan sangat.

Begitu juga dengan Oktober kali ini....

Jumat, 25 Oktober 2013

GagasDebut Virtual Book Tour

Kamu salah satu follower-nya @gagasmedia? Kalau iya, berarti ngeh dong kalau akhir-akhir ini Gagas banyak menerbitkan novel debut? Yup, saat ini Gagas sedang membuka lebar kesempatan bagi penulis untuk menelurkan novel perdananya di Gagasmedia ini. Mau tau apa aja novel-novel debut Gagas yang sedang gencar dipromosikan dan tentunya tak boleh kamu lewatkan? Here's the list:

Kamis, 17 Oktober 2013

AVYW; Karena Saya adalah #TeamAdjieGarisKeras

Kalau membahas novel pertama kak Ika Natassa, A Very Yuppy Wedding, ingatan saya pasti langsung mengarah ke beberapa tahun silam. Saat itu adalah H-1 ujian mandiri masuk universitas. Dan bukannya belajar, siang itu saya malah baca AVYW yang disodorkan kakak sepupu. Untung saja akhirnya saya lulus ujian, kalau tidak mungkin saya akan menyalahkan kakak sepupu dan tidak akan sejatuh cinta ini sama AVYW. :))

Oke, apa sih sebenarnya yang bikin saya jatuh cinta sama novel yang satu ini? Alasannya ada di bawah ini, monggo disimak.

Jumat, 04 Oktober 2013

Kado yang Terlambat untuk Indonesia

Hari ulang tahun Indonesia sudah lewat beberapa waktu yang lalu. Saya tahu, mungkin sangat telat menuliskan ini. Sudah kehilangan momennya. Tapi rasanya kalau tidak dituliskan akan menjadi ganjalan tersendiri buat saya.

Jadi, 17an tahun ini saya kembali mengikuti upacara setelah sekian tahun absen. Melihat siswa-siswa yang ogah-ogahan ketika disuruh berbaris menjadi refleksi masa lalu ketika saya masih di bangku sekolah dulu. Jujur deh, banyak di antara kita yang seperti murid-murid itu kan? Jujuuuurrrr....


Minggu, 18 Agustus 2013

Hadiah #THRBuku

Dear jemaah #THRBuku, makasih banget udah seru-seruan selama sebulan. Makasih buat partsipasinya. Semoga bisa memeriahkan ramadhan kalian tahun ini. :)

Seperti janji kami, gue dan Odiee, dari sekian peserta akan dipilih 10 pemenang dengan poin tertinggi. 10 pemenang itu berhak mendapatkan hadiah yang sudah dijelaskan dari awal, yaitu berupa buku-buku. Alhamdulillah, banyak teman-teman yang membantu dengan memberikan buku-buku sebagai hadiah. Sehingga 1 orang bisa mendapatkan sekitar 3 buah buku. Berikut daftar hadiahnya:

Senin, 29 Juli 2013

Surat Cinta untuk Plagiator

Kejadiannya udah cukup lama, hampir dua bulan lalu. Meski demikian saya nggak bisa lepas gitu aja. Sudah menjadi utang bagi saya untuk menuliskan ini. Sengaja saya tulis setelah kejadiannya berlalu, soalnya saya sudah mengendapkan dan menghilangkan rasa marah. Jadi, tulisan ini tidak akan penuh amarah -walau sebenarnya sampai saat ini perasaan itu masih ada-. Terus sebenarnya saya mau nulis apa siiiik???


Jadi, giniiiiiii.... Saya memang punya masalah sama isu plagiarisme. Seperti yang pernah saya tulis di sini. Maka ketika mengalami kejadian ini, jelas saya tidak bisa diam saja.

Selasa, 09 Juli 2013

#THRBuku

Dalam rangka memeriahkan bulan Ramadan, saya bersama Odiee mengadakan kuis sebulan penuh!
Apa kuisnya? Berhubung kita berdua hobi baca, maka kuisnya berkaitan dengan buku-buku. Nama kuisnya sendiri adalah #THRBuku. Sesuai namanya, langsung ketahuan ya kuis ini—selain berkaitan tentang bukujuga akan berhadiah buku. Yang mau ikutan, silahkan baca detailnya di bawah ini ya...

  • Kuis #THRBuku berlangsung selama bulan Ramadan, dimulai dari tanggal 10 Juli 2013.
  • Kuis #THRBuku ini mostly akan berupa trivia quiz.
  • Saya dan Odiee akan bergantian memberikan pertanyaan melalui akun Twitter kami: @halidahanun dan @odeelix.
  •  Dalam satu hari, akan diberikan paling sedikit 3 pertanyaan.
  •  Penilaian menggunakan sistem poin dengan kriteria penjawab paling cepat dan tepat mendapat 3 poin, penjawab kedua mendapat 2 poin, dan penjawab ketiga mendapat 1 poin. Poin-poin yang diperoleh akan diakumulasikan hingga akhir periode kuis.

Minggu, 30 Juni 2013

10 Things I Hope from Gagasmedia #unforgotTen

10 tahun. Mungkin terasa lama bagi kru Gagas, karena perjuangan yang telah kalian lalui sampai bisa menginjak angka sepuluh di usiamu kini. Mungkin juga terasa singkat, karena perjuangan yang selama ini telah dilalui belum ada apa-apanya. Perjuangan yang masih ingin diteruskan, perjuangan menjadikan Gagas untuk menjadi yang lebih dan lebib baik lagi.

Mau kasih selamat, tapi kata orang pamali kalau belum waktunya sudah dikasih ucapan selamat ulang tahun. Jadiiiii, ucapan selamatnya menyusul ya. Sebagai pendahuluan, ini aku punya wish untu Gagas di usianya yang kesepuluh.

Aku berharap semoga Gagas
1. Selalu menjadi media pengGAGAS bagi kami untuk tetap membaca dan/atau menulis.
2. Untuk harapan nomor satu, bagi kami para #gagasaddict semoga buku-buku Gagas semakin berkualitas. Agar kami tidak hanya terhibur saat membacanya, tapi bisa menambah pengetahuan setelahnya. Dan...
3. Bagi para penulis atau yang suka hobi menulis, semoga Gagas memberikan wadah bagi kami. Misal mengadakan Pelatihan Menulis. Teruuusss...
4. Ada juga lho yang berminat bekerja di penerbitan, khususnya jadi bagian dari keluarga besar Gagas ;). Jadi, selain mengadakan Pelatihan Menulis, gimana kalau Gagas mengadakan acara yang mengupas tentang seluk-beluk penerbitan. Yaaa, syukur-syukur bisa tur keliling kandang Gagas *wink*
5. Selanjutnya, aku tuh inginnya penulis-penulis Gagas sering mengadakan meet & greet. Dalam skala besar dan free gitu. Emang sih, kalau penulis bertemu 5-10 pembaca suasananya akan lebih akrab, lebih intim. Tapi kan, kita-kita yang lain juga ingin bertemu penulis idola. Apa kalian tega membiarkan kami iri sama yang beruntung bisa ketemu sama penulis idolanya? Hah? Hah???
6. Terus nih ya, aku tuh berharap setiap kali Gagas ultah bikin acara misalnya salah satu permintaan yang aku sebutkan di atas atau ada program kece kayak #unforgotTen ini. Tapi aku sih lebih berharap kalau setiap ultah Gagas kasih hadiah bagi #gagasaddict berupa diskon ;) biar kita makin "dekat" sama Gagas gituuu
7. Harapan aku selanjutnya, semoga redaksi Gagas selalu dilimpahi ide untuk buat program-program keren seperti Gagas duet atau #STPC.
8. Semoga cover buku-buku Gagas tetap kece, tetap eye catching, tetap memanggil-manggil kami untuk menjamah kemudian membelinya. Tapi kalau bisa nih ya, tolong dibuat nggak terlalu sweet. Emang sih sasarannya kebanyakan cewek, tapi kan cowok juga pasti ada yang mau baca buku-buku Gagas. Jadi, dibuat yang netral dong cover-nya, macam Restart gitu. Biar cowok nggak minder kalau baca buku Gagas di tempat umum. Gimana?
9. Ini sebenarnya harapan terbesar aku setiap kali baca buku Gagas. Plis, jangan marah ya. Janji? Oke. Aku berharap Gagas itu less typo. Suer deh, aku tuh suka gregetan kalau baca buku Gagas, banyak kali typo-nya. Buat mbak-mas editor dan proofreader, atuhlah cik rada dikurangan saeutik eta typo teh. Kan sayang, tulisannya bagus, ceritanya keren, penerbitnya kece, kalau banyak typo gitu kan jadi mengurangi kualitas.
10. Semoga, semua semoga dari aku juga dan #gagasAddict lainnya tak hanya sekadar jadi semoga. Yang sudah baik, semoga tetap dipertahankan dan ditingkatkan. Yang belum, semoga lekasi diperbaiki.

Aku sudah menuliskan 10 things i hope from gagasmedia. Hmmm... Ada harapan terakhir sih sebenarnya, yaituuuuuu.... semoga suratku ini bisa terpilih, biar koleksi Gagas aku makin banyak ;)

Minggu, 26 Mei 2013

Ssttt... Jangan Bilang-Bilang sama Ika Natassa,ya!

"Kalo baca cerita yg tokohnya berprofesi sbg banker atau tokoh cowoknya sbg dokter,sulit utk tidak membandingkan sm bukunya mbak ."
Kalimat di atas adalah twit saya beberapa waktu lalu. Ada alasan kenapa saya membuat twit tersebut. Saat membuat twit tersebut saya memang sedang membaca buku yang profesi salah satu tokoh utamanya adalah seorang banker. Dan ingatan saya langsung saja melayang pada nama Ika Natassa. Tanpa sadar saya pun membandingkan dengan karya-karyanya. Sebelumnya pun kebetulan saya membaca buku yang tokoh prianya bekerja sebagai dokter bedah. Dan lagi-lagi saya teringat Ika Natassa yang sukses membuat orang banyak berdelusional dengan tokoh Beno ciptaannya yang memang sebagai dokter bedah juga.

Dari situ, saya tambah salut dengan mbak Ika yang sukses membuat trademark. Mbak Ika sukses mengangkat kehidupan banker di keempat novelnya menjadi ciri khasnya. Sehingga pembaca buku-bukunya akan langsung teringat dengannya saat membaca buku lain yang mengangkat tema serupa. Selain itu, saya salut dengan kuatnya karakter-karakter yang beliau buat. Contohnya saja pengalaman yang saya ceritakan di atas.Memang tidak mudah membuat karakter yang melekat di hati atau pikiran pembaca. Entah mbak Ika ini pakai rumus apa. Hehehe...

[Resensi] Restart

Judul: Restart

Penulis: Nina Ardianti

Tebal: 456 halaman

Harga: Rp 55.000,-

Penerbit: Gagas Media











"Syiana patah hati karena mendapati pacarnya, Yudha, berselingkuh. Selingkuh adalah perbuatan yang tidak mengenal kata maaf dalam kamus hidup Syiana. Tapi ternyata tidak mudah melupakan kenangan antara dirinya dan Yudha setelah tiga tahun menjalin hubungan. Hingga suatu hari ia bertemu dengan Fedrian, gitaris Dejavu band. Ian, panggilan akrab Fedrian, mampu mengalihkan pikiran Syiana dari peristiwa putusnya dengan Yudha. Tapi ternyata tidak mudah bagi Syiana untuk menerima Ian. Apalagi Ian tidak masuk dalam kriteria pasangan hidup Syiana."

Paragraf di atas adalah sinopsis yang bisa saya buat dari buku karangan Nina Ardianti yang berjudul Restart. Salah satu buku yang mampu mencuri perhatian saya dan tidak sungkan-sungkan untuk memberikan 4 bintang. Banyak alasan kenapa saya menyukai buku ini. Tapi saya ingin membahas terlebih dahulu apa yang tidak saya suka dari buku ini. Hmm... sebenarnya bukan tidak suka sih, melainkan menemukan bagian-bagian yang saya rasa janggal. Dan sebelum saya membahasnya, saya ingin memperingatkan sepertinya akan resensi kali akan spoiler. Mengapa demikian? Karena saya takut keriwilan-keriwilan saya akan menganggu saat kalian baca buku ini nantinya.

Jumat, 24 Mei 2013

[Resensi] Time Will Tell

Judul: Time Will Tell

Penulis:  Okke Sepatumerah dan Riri Sardjono

Tebal: 276 halaman

Harga: Rp 45.000,-

Penerbit: Gagas Media











Dua penulis berkolaborasi. Agak aneh sih, soalnya pamor Gagas duet sudah lewat. Jadi, bisa dibilang ini nggak termasuk dalam golongan tersebut. Iya kan? Lantas kolaborasi seperti apa sih yang Okke "sepatumerah" dan Riri Sardjono lakukan? Errr...sebenarnya dibilang berkolaborasi kurang tepat juga sih. Mengingat buku ini terdiri dari dua cerita yang masing-masing ditulis oleh mbak Okke dan mbak Riri. Cerita pertama berjudul The Reunion yang ditulis mbak Okke sedangkan cerita kedua yang ditulis oleh mbak Riri berjudul 15 to Love.

Selasa, 14 Mei 2013

Rapid Fire Questions


Ya ampun, susah bener ya mau konsisten buat ngurus blog ini. hih! *toyor-toyor*
Mau update bingung pun mau bikin tulisan apa. Akhirnya main-main ke blognya @fiksimetropop dan tertarik sama postingan yang ini. Meski bukan anggota BBI, tapi saya ingin juga nih jawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Boleh kaaan? *kedip-kedip*

Langsung mulai aja ya, cus!

1. Nambah atau ngurangin timbunan? 
Nambah. -__- meski timbunan buku udah banyak tapi tetep lho susah untuk nahan nggak beli buku, apalagi kalo ada diskon. kayaknya tuh waktu untuk baca nggak sebanding sama banyaknya timbunan buku #alasan. Dan sepertinya kebanyakan yang punya hobi baca malah ganti hobi jadi hobi beli dan menumpuk buku, iya nggak? 

2. Pinjam atau beli buku? 
Beli! Kata bapak "kalo punya uang, beli! soalnya suatu saat buku itu bisa nggak beredar lagi", gitu katanya. Lagian kalo pinjam terus ceritanya bagus, ujung-ujungnya saya beli juga bukunya.

3. Baca buku atau nonton film? 
Baca. Saya bukan tipe yang suka-suka banget nonton film.

4. Beli buku online atau offline? (tobuk yg temboknya bisa disentuh)
Seringnya beli langsung ke toko buku. Seneng aja gitu dikeliling sama buku-buku. Bawaannya tuh pengin nginep di sana, baca semua buku-bukunya. Tapi kadang kalo ada pre-order atau buku yang udah sulit dicari,  biasanya beli online sih. 

5. (Penting) buku bajakan atau ori? 
ORI dong! Nggak pake tawar-menawar. Dulu pernah sih download e-book yang ilegal, yang nggak memberikan royalti ke penulisnya. Tapi ujung-ujungnya nggak ada yang saya baca. Soalnya nggak enak baca e-book. Nggak terasa sensasi bolak-balik halaman bukunya.

Selasa, 23 April 2013

[Resensi] Fade In Fade Out

Judul: Fade In Fade Out

Penulis: Wiwien Wintarto

Tebal: 328 halaman

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Harga: Rp 49.000,-












PS: Resensi ini dibuat oleh orang yang baru pertama kali baca buku karya penulis tersebut.

fiuuuhhh....akhirnya selesai juga baca buku ini.

Alasan saya beli buku ini karena waktu itu lihat di akun @fiksimetropop bahwa penulis buku ini adalah salah satu penulis favoritnya. Kalau penulis favorit berarti tulisannya bagus kan? Dan karena ini dari mas Ijul (orang di balik akun tersebut), saya percaya seleranya. Berbekal hal tersebut, pergilah saya ke toko buku dan tanpa ragu alias tanpa membaca dulu sinopsis di belakangnya, saya langsung memasukkan buku tersebut ke tas belanja. Nah, pas mau mulai membaca saya baru baca sinopsisnya. Dan agak kecewa karena ada typo yang saya temukan. Awalnya agak drop sih, kalau di sinopsisnya aja typo jangan-jangan di isinya akan banyak typo. Tapi alhamdulillah, sepanjang saya baca sih hanya ada sedikit saja typo.

Selasa, 16 April 2013

[Resensi] Autumn Once More

Judul: Autumn Once More

Penulis: Ilana Tan, dkk

Tebal: 232 halaman

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Harga: Rp. 40.000,-

Rating: 4 of 5 stars









Kamu pembaca fiksi metropop? Pasti kenal dong dengan Ilana Tan, Ika Natassa dan aliaZalea? Yup. Mereka adalah penulis fiksi metropop yang sangat terkenal, baik nama maupun karyanya. Buku-bukunya sudah berkali-kali dicetak. Lalu gimana kalau ketiga orang tersebut berada dalam satu buku? Jawabannya ada di Autumn Once More.

Autumn Once More adalah kumpulan cerpen fiksi metropop yang ditulis oleh nama-nama di atas. Tidak hanya mereka, ada juga penulis lainnya. Dan yang hebatnya lagi, para editor GPU yang selama ini ada 'di balik layar' muncul ke permukaan melalui tulisannya. Penasaran gimana isinya? Nih, saya kasih resensi dan review saya setelah baca buku ini.

Jadi, di Autumn Once More ini ada 13 cerita pendek. Saya bahas secara singkat aja gimana penilaian saya terhadap masing-masing cerita.

Senin, 01 April 2013

Permohonan

Untuk segala berat yang menahan langkah, aku mohon diringankan.

Untuk segala rintang yang menghalangi jalan, aku mohon disingkirkan.

Untuk segala pintu yang menutupi tujuan, aku mohon dibukakan.

Untuk segala yang sulit direlakan, aku mohon diajari cara mengikhlaskan.

Untuk segala harap yang ada, aku mohon agar tak menguap.

Untuk segala doa yang mengangkasa, aku mohon lekas dikabulkan.

Untuk segala terjal yang akan kulalui, aku mohon dikuatkan.

Sabtu, 16 Maret 2013

Fenomena Selebtwit menjadi Penulis

Tidak selamanya jejaring sosial membawa dampak negatif. Jika saja kita bisa menggunakannya dengan bijak, maka ada hal-hal positif yang dapat kita tuai. Contohnya saja twitter. (mungkin) Sampai saat ini twitter adalah jejaring sosial yang paling hebat. Penyebaran berita di twitter sangat cepat sekali. Bahkan sering kali saya mengetahui sebuah berita pertama kali melalui twitter bukan televisi. 

Di Indonesia sendiri, twitter mampu melahirkan sesuatu yang disebut dengan selebtwit. Anda kenal akun atas nama @aMrazing, @zarryhendrik, @benzbara, @poconggg, @shitlicious, @falla_adinda, @benakribo atau @rahneputri? Mereka itu adalah contoh kecil para selebtwit. Nah, sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan selebtwit? Saya juga sendiri nggak tahu apa pengertian yang jelasnya mengenai hal tersebut. Karena di KBBI pun belum tercantum. Hehehe. Tapi kalau boleh saya mendefinisikan sendiri, selebtwit adalah orang yang konten di akun twitternya menarik sehingga banyak diikuti banyak orang, memiliki ribuan follower lebih tepatnya. Lalu, berapa sih patokan jumlah follower sampai seseorang bisa dikatakan selebtwit? Aku pun ndak tahu. Minimal 5000 follower mungkin?

Karena bagusnya konten mereka, yang mana tentu saja berupa tulisan, ada beberapa dari selebtwit yang akhirnya membuat buku. Entah itu berupa novel, kumpulan cerpen atau kumpulan twit mereka. Ada yang menyukai tulisan mereka. Ada. Ada juga yang skeptis sama kemampuan mereka dan tidak suka dengan tulisan mereka. Ada. Wajar kok.

Ada beberapa buku selebtwit yang sudah pernah saya baca. Ada yang bagus. Ada juga yang biasa aja. Ada yang inspiring. Ada yang elemen dalam ceritanya kurang kuat. Tapi mungkin ini hanya masalah selera saja. Toh, ada buku bagus bahkan sudah dilabeli best seller, tapi kurang berkenan saat kita baca. Ada juga yang kata orang biasa aja, tapi malah kita bilang bagus. Semua balik lagi ke selera masing-masing.

Melihat maraknya selebtwit yang menjadi penulis ini, saya sih menanggapinya malah positif. Saya bersyukur adanya twitter mampu mengasah kemampuan menulis. Kalau ada yang berkata buku-buku mereka tidak atau kurang bagus, ya berarti kemampuan mereka perlu diasah lagi. Semuanya perlu belajar. Justru saya iri sama para selebtwit ini, meski banyak yang bilang karyanya tidak bagus, setidaknya mereka telah memiliki karya. Telah memiliki sebuah buku. Tidak seperti saya ini yang (katanya) pengen bikin buku tapi nggak mulai menulis juga. -___- hhhh. Ada yang gitu juga nggak sih? *cari temen*

Intinya, tanggapan saya sih positif tentang selebtwit yang jadi penulis. Itu artinya semakin banyak yang menulis, semakin banyak buku yang bisa kita baca. Bagus atau tidaknya karya mereka mungkin hanya masalah selera kita atau mungkin juga kemampuan mereka yang perlu diasah lagi. Satu yang perlu dicamkan, seseorang dikatakan penulis itu karena dia mampu menulis, bukan karena punya follower banyak.

Rabu, 06 Februari 2013

Surat Cinta untuk Suami

Kepada suamiku, yang sekarang sedang membaca surat ini...

Surat ini aku buat jauh sebelum mengenalmu. Surat ini aku tulis saat aku sedang memantaskan diri agar saat kamu mencariku, aku bisa menarik perhatianmu.

Saat surat ini dibuat, aku tidak tahu seperti apa suamiku kelak. Tetapi aku selalu berdoa semoga diberikan yang terbaik. Dan itu mewujud dalam dirimu.

Kepada lelaki yang kini menjadi imam bagiku...
Kuterima lamaranmu karena keimanan dan ketakwaan yang ada dalam dirimu. Karena aku ingin dituntun olehmu untuk menuju surga-Nya.

Kepada nahkoda dalam bahtera rumah tanggaku...
Aku memilihmu karena aku yakin kau mampu menjalankan tugasmu dengan baik. Kau akan bertanggung jawab akan keselamatan para penumpang bahteramu, aku dan anak-anakmu.

Kepada lelaki yang menafkahiku...
Bukan kekayaan yang kulihat darimu, meski memang kau miliki itu. Tapi kupercayakan kau untuk menjadi tulang punggung keluarga, karena aku tahu kau adalah seorang pekerja keras. Setiap kali kau lelah sehabis pulang bekerja, datanglah ke pelukanku. Semoga sebuah pelukku dapat menjadi cadangan semangat dan energi untukmu.

Kepada lelaki yang menemani sisa hidupku...
Aku pernah meminta pada Tuhan agar diberikan suami yang tampan. Ia kabulkan doaku dan diberikannya kamu untukku. Di mataku, kau adalah lelaki dengan paras rupawan yang akan kulihat saat pertama kali aku terbangun dan ku pandangi sesaat sebelum memejam.

Kepada calon ayah dari anak-anakku...
Suatu kehormatan bagiku untuk menjadi ibu dari anak-anakmu. Kelak, saat anak kita lahir, mereka pasti bangga memiliki ayah yang hebat sepertimu. Ayah yang akan mengajarkan anak lelakinya untuk menjadi seperti kamu. Menjadi lelaki yang bertanggung jawab serta menghormati wanita sebagaimana kamu memperlakukan ibumu dan aku. Kamu juga akan membuat anak perempuanmu menjadi daddy's little princess. Kau manjakan ia dengan kasih sayangmu. Kau jaga dan lindungi ia dengan amat sangat.

Kepada suami yang kucintai...
Terima kasih telah menikahiku, telah memilihku untuk menjadi wanitamu, pendampingmu, calon ibu dari anak-anakmu. Pegang erat tanganku dan tuntunlah aku menuju surga-Nya. Bersama kamu, aku ingin melalui hari-hari. Sampai nanti keriput menghampiri, uban bermunculan, dan aroma minyak angin menjadi bau yang senantiasa menempel di tubuh, aku berharap dapat melaluinya tetap bersamamu.

Dengan cinta yang tak hingga, aku mencintaimu.

Senin, 04 Februari 2013

Sensor di Tengah Malam

Anda suka menonton film-film box office yang suka ditayangkan di televisi? Saya sih iya kalau kebetulan filmnya saya suka atau tidak sempat nonton di bioskop. Nah, biasanya kan film-film tersebut ditayangkan mulai pada jam-jam (menuju) tengah malam. Misalnya dimulai pukul 22.00 atau 23.00. Iya kan? Yang membuat saya gagal paham adalah kenapa dalam penayangannya masih kena sensor? Lagi pula, yang muncul tengah malam itu biasanya kan film-film dengan tanda huruf D di dalam lingkaran. Alias film untuk dewasa.

Jadi, kalau disensor karena takut ada anak-anak yang menonton, rasanya itu tanggung jawab orangtua untuk tidak memperkenankan mereka menonton film tersebut. Dan orangtua yang baik adalah yang mendisiplinkan anak-anaknya untuk tidur di waktu semestinya. In my opinion, jam 9 atau 10 malam adalah batas maksimal untuk mereka terjaga.

Oiya, anak-anak yang  saya maksud adalah mereka yang di bawah kategori remaja. Soalnya, kalau mereka adalah remaja sepertinya ada kemungkinan mereka sudah menonton film-film tersebut. Agak nggak guna juga sih ya kalau disensor, secara mereka sudah tahu adegan-adegannya.

Maksud saya menulis bukan karena saya pro terhadap adegan-adegan seksi atau vulgar (?). Tapi nggak habis pikir aja, film yang ditayangkan tengah malam, yang penontonnya 'terbatas' bisa kena sensor. Sedangkan adegan/scene di acara yang ditayangkan dari pagi sampai menjelang malam bebas sensor, padahal ada lho yang perlu disensor. Misal artis yang memakai rok sangat mini.

Terakhir, kalau emang mau disensor kenapa nggak dari saat tayang di bioskop coba? Iya kan?

Minggu, 03 Februari 2013

Peran Orangtua

Tulisan ini dibuat di bis dalam perjalanan menuju Bandung, dikarenakan saya merasa terganggu oleh suara tangisan anak kecil yang berasal dari deretan bangku belakang. Saya adalah orang yang paling risih dan benci sama tangisan anak kecil di tempat umum. Lebih tepatnya benci sama orangtua yang tidak bisa mengendalikan kelakuan anaknya yang seperti itu.

Dalam kasus kali ini, kata sang ibu, si anak menangis karena dia tidak betahan kalau naik kendaraan umum. Kalau beliau sudah tahu sifat anaknya seperti itu, kan lebih baik menyiapkan amunisi agar anaknya tidak ngamuk dan menangis dengan suara cetar membahana! Tidak ada salahnya toh membawa bekal makanan, mainan atau buku cerita bergambar. Cara ini bisa mengalihkan rasa tidak betah yang dimiliki si anak dan meminimalisir kemungkinan si anak mengamuk seperti tadi.

Kalau anaknya masih kecil banget, misal berumur 1-2 tahun, saya sih masih bisa maklum ya. Tapi kalau anaknya udah lebih dari umur segitu, harusnya kan sudah bisa diberi pengertian bahwa menangis-dengan-suara-cetar-membahana ditambah lagi dengan mengamuk di tempat umum tidak pantas. Seperti itulah yang diajarkan oleh ibu ketika saya masih kecil. Seandainya saya masih melakukan hal tersebut, misalnya menangis di salah satu toko karena keukeuh ingin dibelikan suatu mainan, maka yang dilakukan ibu adalah mendekati saya. Lalu setelah itu apa? Apakah beliau bertanya mau mainan yang mana? Tidak! Beliau akan memegang bagian tubuh saya (seringkali lengan atau paha), kemudian tangannya tak segan mencetot saya. Memang agak keras, tapi jika tidak begitu saya tidak akan paham bahwa apa yang saya lakukan itu tidak baik.

Jadi, untuk para orangtua, khususnya ibu-ibu, mbokya anaknya dikasih pengertian kalau menangis di tempat umum itu tidak baik. Dan kalau hal itu terjadi tetapi Anda tidak bisa menenangkan anak Anda, buat saya itu salah satu indikasi bahwa Anda telah gagal dalam mendidik anak. Karena dari situ bisa terlihat, bahwa wibawa Anda telah kalah oleh ego anak Anda sendiri.

Test Blogger via Andorid

Mau test aja sih, bisa nggak posting entri baru via blogger for andorid. Soalnya dulu mah teu tiasa euy...

Kamis, 17 Januari 2013

Selamat Datang 2013

Whoaaaa... udah tahun 2013 aja. 'Setahun' sudah saya tidak menjamah blog ini. Huhuhu.. Maapken. Inginnya sih nulis kaledioskop tahun 2012, tapi ya sayanya malas mengingat-ingat-maklum pelupa-. Mau menulis tentang resolusi 2013 pun, ya saya bukan termasuk orang yang suka bikin resolusi. Jadi, yang bisa saya katakan di tulisan kali ini adalah "Selamat datang 2013, semoga cita dan cinta saya tercapai di tahun ini" :)


#kemudianambilsapu
#terusngepel
#nggaklupabersihinsaranglabalabajuga




Nah, yang mau main ke blog ini, monggo lho. Udah saya bersihken kok :)