Jumat, 08 November 2013

Interview Penulis Lost & Found, Sisca Spencer Hoky


Sisca Spencer Hoky
Sebelumnya, ia menulis di forum e-book online, wattpad.
Lahir dan dibesarkan di Jakarta.
Lost & Found adalah buku pertamanya yang diterbitkan.
Hanya segitu saja yang tertera di bagian belakang buku Lost & Found mengenai sosok penulisnya. Kali ini, saya akan mengajak kamu mengenal lebih dekat dengannya. Tapiiiii, bukan mengenal kehidupan pribadinya ya. Sorry-sorry deh, ini bukan infotaiment :)) Saya akan mengorek informasi mengenai hobi menulisnya serta proses kreatif penulisan buku Lost & Found itu sendiri.


Halo, Sisca. Sejak kapan sih suka menulis? Suka menulis apa aja?
Suka menulis itu dari SD. Entah menulis dalam bahasa Indonesia atau Inggris pasti suka. Waktu sekolah suka sekali menulis puisi dan karangan apapun. Tapi sekarang karena suka sekali bengong dan berimajinasi, dituangkanlah dalam bentuk cerita-cerita fiksi.

Kapan pertama kalinya tulisanmu dibaca oleh orang lain?
Selain guru bahasa Indonesia dan teman-teman terdekat yang sudah melihat tulisan saya di sekolah, pertama kali tulisan saya dibaca oleh pembaca yang benar-benar tidak mengenal saya adalah di Wattpad. Ini sangat berkesan untuk saya karena disini pertama kalinya saya dianggap utuh sebagai penulis.

Bicara mengenai inspirasi/ide, dari mana biasanya dapat inspirasi/ide untuk tulisanmu?
Inspirasi tulisan saya datangnya dari alasan saya menulis: imajinasi berlebih. Saya pikir imajinasi saya tidak harus terbuang dan dibiarkan sia-sia. Untuk itu, saya curahkan menjadi cerita. Tapi, situasi sekitar saya dan orang-orang yang saya kenal sering saya jadikan ide dan contoh karena dengan begitu, penjelasan saya terhadap setting dan karakter akan lebih konkrit dan jelas. :)

Biasanya kalau suka nulis, suka baca juga. Siapa penulis yang menjadi inspirasi atau berperan penting dalam karier menulismu? Dan apa alasannya?
Sebenarnya, kalau saya bilang saya rajin sekali baca maka saya akan berbohong. Saya tidak membaca sebanyak orang-orang lain. Namun, satu novel yang mendorong saya untuk menulis ‘Lost and Found’ setelah vakum menulis berbulan-bulan adalah ‘Promises Promises’ yang ditulis oleh Dahlian. Saat membaca ini, semangat saya langsung ‘on fire’. Saya belajar banyak dari Kak Dahlian dan Promises Promises. Sayang, novelnya dipinjam teman saya dan belum dibalikkin. *nyengir* | Siapa, siapa yang pinjam nggak dikembalikan? Siniii kasih tahu, biar saya jewer dia :p
Ceritakan dong mengenai Lost & Found ini. Dari mana idenya, terus gimana kronologisnya hingga akhirnya diterbitkan, dan ada kesulitan yang dihadapi nggak selama penulisan/proses editing?
Hehehe, setelah baca Promises Promises, saya menantang diri saya sendiri untuk menulis satu novel dan benar-benar menyelesaikannya. Jadi, selama liburan setelah selesai UN, saya mulai menulis novel ini dan selesai dalam kurun waktu dua bulan. Masa penerbitan buku inilah yang paling dramatis. Saya mendapat kabar lewat SMS untuk mengirimkan soft copy-nya ke e-mail editor pertama saya, ada ketakutan kalau dia bukanlah editor di Gagas. Apalagi setelah saya telepon beberapa minggu setelah itu, editor tersebut sudah resign. Semakin takutlah saya bahwa naskah saya terlantar atau parahnya hilang. Untungnya, naskah itu sudah ‘dihibahkan’ ke editor lainnya. Butuh setahun lebih satu bulan sampai buku saya ada di toko buku sejak saya kirimkan ke penerbit. Untungnya selama proses editing, tidak banyak masalah. Malah, cekcoknya saat pilih cover dan judul. Awalnya judulnya adalah ‘To Love and To Be Loved’. Untungnya, editor super saya Jumali Ariadinata sabar menghadapi saya dan bisa mengambil jalan tengah untuk semuanya.
Kamu kan sering nulis di akun wattpad, boleh dong di-share akunnya. Apa aja sih yang ditulis di sana?
Nama akunnya @ikanotikan. Akunnya sudah ‘terlantar’ sekarang *malu*. Di situ saya menulis dalam bahasa inggris. Saya menulis saat werewolves and vampires are still cool. Di situ, cerita saya yang paling banyak dibaca adalah cerita fantasi saya tentang manusia serigala. Ada juga cerita romance lainnya. Tapi, yang selesai hanya satu.......... *malumalumalu*. Semua cerita saya buat beberapa tahun lalu, masih banyak grammar errors. Tapi, mereka adalah cerita saya yang paling berharga. | Wah, kebetulan saya juga suka werewolves, eh ralat, suka Jacob Black maksudnya :p Segera meluncur ke Wattpad-mu

Rencana ke depannya, mau menulis cerita yang seperti apa nih? Apakah mau mencoba genre lain? 
Menurut saya, genre romansa remaja sampai young adult adalah genre yang abadi di Indonesia. Banyak yang menggandrungi dan tidak ada matinya. Jadi, untuk novel selanjutnya saya akan menulis dengan genre teenage romance tapi tidak akan se-perfect hubungan Jane dan Chris. Hehehe.
Untuk buku kedua, sudah dipersiapkankah? Ya siapa tau aja terpikirkan untuk mengangkat salah satu cerita yang ada di akun wattpad untuk dibukukan *wink*
Sampai sekarang baru membuat plot dan prolog lalu rencananya akan didiskusikan dengan editor saya. Sekarang lagi memikirkan ending-nya, between cliche sweet or miserable. Hanun maunya apa? Hehehe | Hmmm..the second one, please. Because cliche sweet/happy ending is too mainstream. How? ;)

Terakhir, sekarang kan udah “sah” ya disebut penulis, gimana perasaannya? Senang atau malah jadi beban? Lalu apa harapanmu mengenai karier menulis ke depannya?
Pastinya senang saat kesukaan kita mendapat approval dari orang-orang. Tapi, takut juga karena artinya saya harus lebih berlapang dada dengan pendapat orang-orang. Tidak semua pendapat akan membuat saya diabetes dengan kemanisannya. Yang saya harapkan sudah saya tuliskan di baris terakhir thank you page saya, ‘May this be the first of more to come.’

Terima kasih, Sisca, sudah mau berbagi. Psssttt, kalian tahu nggak? Ternyata Sisca ini masih 19 tahun lho. I think, she's a talented young writer. Go go, girl! Ditunggu karya berikutnya. ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar