Jadi, ceritanya begini teman-teman, sebagai penggemar buku Perahu Kertas dan fansnya mbak Dee, saya sudah menantikan film Perahu Kertas dari awal saya mengetahui bahwa bukunya akan diadaptasi ke dalam bentuk film. Nah, begitu filmnya mau tayang, saya udah mulai excited. Tadinya berniat untuk ikutan kuis yang berhadiahkan tiket gala premiere. Tapiii...berhubung saya buta peta Jakarta dan sepertinya kemungkinan kecil akan berangkat ke Jakarta, jadi saya mengurungkan niat untuk berpartisipasi. Kan kalau menang dan nggak bisa datang lebih nelangsa daripada kalah. Iya, kan? *cari pembelaan*
Tapi ternyata ada acara nonton bareng yang diadakan di Cihampelas Walk. Wuiiih, cocok bener ya. Maka saya pun memasang radar setinggi mungkin untuk mendapatkan tiket gratis. Berbagai kuis di twitter, baik yang diadakan @bentangpustaka ataupun @perahukertas belum memberikan hasil yang baik. Harapan saya satu-satunya adalah kuis yang diadakan oleh anggota Goodreads wilayah Bandung. Doa sebanyak mungkin saya ucapkan. Terdengar berlebihan mungkin, tapi itulah adanya. Karena saya memang nggak sabar untuk nonton film Perahu kertas ini. And....voilaaa. I got the ticket. Sempat bingung juga sih, secara saya nggak kenal anggota Goodreads wilayah Bandung. Malah jadi kepikiran nanti pas kumpul gimana ya, bakalan jadi awkward moment nggak ya. Sepertinya Neptunus mengetahui kebingungan saya, maka dikirimkanlah saya seorang rekan agen yang sudah tidak asing lagi. Ya, pagi itu saat saya hendak berangkat menuju Ciwalk, saya mendapat kabar dari mbak Indri (yang menyelenggarakan kuis) bahwa ada satu tiket nganggur karrena orang yang berhak mendapatkan tiket tersebut tidak bisa hadir. Langsung saja saya menghubungi "kembaran", Restu, yang disambut dengan suka cita olehnya.
Well, sebelum acara nontonnya dimulai kita kenalan sama anggota yang lain dan tentu saja yang tidak boleh ketinggalan yaitu foto-foto!
Untuk review filmnya sendiri mungkin akan sedikit spoiler. Mohon di maapken :)
Minggu, 26 Agustus 2012
Rabu, 08 Agustus 2012
Surat Cinta untuk Rahne Putri & Zarry Hendrik
Dear Rahne,
Aku sudah tahu keberadaanmu sejak lama, namun aku baru
berani berkenalan denganmu hari itu. Hari di mana aku menyusuri satu per satu
rak di toko buku dan kemudian menemukan bukumu. Lalu aku pergi ke salah satu sudut, duduk menggelosor begitu saja. Niatku hanya ingin mengintip sedikit sajakmu. Kubuka
lembar demi lembar. Di halaman kedua puluh dua aku tehenti sejenak. Membaca puluhan huruf yang kau beri judul Bangun. Bidang. Hati. Aku terpukau. Katamu sungguh
memukau. Begitu iri aku membaca tulisanmu. Bahkan aku yang selama 4 tahun
erat berhubungan dengan matematika, rasanya tak mampu menyusun larik seindah
itu. Ah, dasar kau si kelinci cerdik.
Aku berpindah ke halaman berikutnya. Dan kembali terhenti di halaman kedua puluh enam. Aku terpana. Duetmu bersama Zarry sungguh mempesona. Kata-katamu dan kata-katanya
seolah sedang bercinta dengan gairah. Meliuk-liuk begitu indah. Setelah
selesai, rasa-rasanya aku pun ikut orgasme bersama kalian. Lemas. Seperti terhempas
dari langit. Kemudian mendarat di atas lembutnya awan.
Aku terus membaca dan membaca. Tanpa merasa khawatir penjaga
toko akan mengusirku karena membaca tanpa berniat untuk membeli. Setibanya di
lembar terakhir, aku sedikit mengerti tentang apa yang mereka sebut dengan
multi orgasme.
Selasa, 07 Agustus 2012
Ini Tanganku
Ini tanganku yang kau genggam. Ukuran jariku diciptakan sedemikian
pasnya oleh Tuhan agar dapat mengisi sela jemarimu. Rapat. Tanpacelah.
Ini tanganku yang sigap menggandengmu saat menyebrang.
Ini tanganku dengan jari telunjuk yg tersimpul ringan dengan punyamu.
Lalu kau ayun perlahan. Begitulah caramu menggenggamku saat kita
jalan bersisian.
Ini tanganku yang akan mendekapmu. Mengaliri rasa hangat pada tubuhmu.
Ini tanganku yang akan menghapus air matamu. Meski tak akan sekalipun
aku membiarkannya terjatuh dari mata indahmu.
Ini tanganku yang menyelipkan selingkar cincin di jari
manismu saat aku memintamu untuk bersedia menghabiskan sisa hidupmu
bersamaku.
Ini tanganku yang punggung telapaknya kau ciumi setiap pagi, Sebelum aku
berangkat mengais rejeki.
Ini tanganku yang kau peluk erat. "Tak bisa tidur jika tidak memeluk
lenganmu", itu katamu.
Ini tanganku yang kemudian menjadi bantalmu. Sementara kau terlelap di
atasnya. Nyenyak seperti bayi mungil. Tak apalah meski harus
menahan kesemutan. Demi bisa melihat wajahmu yang serupa bidadari.
Ini tanganku yang akan menuntunmu agar kau tak kehilangan arah.
Ini tanganku yang bisa kau genggam, kau peluk, kau pegang, kau dekap.
semaumu. Sesukamu.
Ini tanganku yang akan selalu menggenggammu meski nanti rambut mulai
memutih, kulit mengerut dan tubuh kita menguarkan aroma minyak
angin.
Ini tanganku. Hanya untukmu.
Jumat, 03 Agustus 2012
3 + 4
Aku masih ingat percakapan dalam perjalanan pulang sore itu. Di mobil kamu, saat terjebak macet.
"Menurut aku 3 tambah 4 itu tidak sama dengan tujuh", kataku membuka percakapan.
Keningmu mengerut. Heran dan tidak bisa menebak ke mana arah pembicaraanku yang tiba-tiba itu.
"Lalu harusnya berapa?", tanyamu.
"3 ditambah 4 itu seharusnya hasilnya 5", aku menjawab sambil tersenyum simpul penuh makna.
Kerut di keningnya semakin bertambah. "Kok bisa gitu?"
Aku pun memberi penjelasan.
"Iya, 3 ditambah 4 itu hasilnya lima. Sama kayak AKU ditambah KAMU hasilnya CINTA. See?". Aku mengedipkan mata padanya.
Dia pun tertawa. "Halah, kamu tuh malah gombal. Udah gombal salah lagi".
"Hah, salah apanya?", aku bertanya tidak mengerti.
"Yang bener itu, 3 ditambah 4 hasilnya ya 4. Sama kayak AKU ditambah Kamu hasilnya KITA".
Dan aku tercengang mendengar ucapanmu. Kemudian aku tertawa. Kau pun tertawa.
Kamis, 02 Agustus 2012
Di Keheningan Malam
Insomnia. Penyakit susah tidur di malam hari ini sedang saya
alami. Awalnya saya sebal karena saat badan meminta jatahnya untuk beristirahat
tapi mata enggan untuk memejam. Namun menggerutu pun tiada guna. Sampai
akhirnya saya malah menikmati ini. Tengah malam yang hening dan sunyi mampu
membuat saya melakukan banyak hal.
Di keheningan malam saya berintrospeksi atas apa yang telah
dilakukan selama satu hari.
Di keheningan malam saya mampu berpikir jernih.
Di keheningan malam adalah waktu favorit saya karena
biasanya ide datang menghampiri.
Di keheningan malam saya bisa bermain-main dengan dia yang
disebut imajinasi.
Di keheningan malam saya menyusun satu per satu kotak mimpi
yang berserakan.
Di keheningan malam saya mensyukuri apa yang telah saya
miliki.
Di keheningan malam saya menghadap Tuhan, bersujud lebih
lama, mengucap doa lebih panjang dari biasanya, dan sepenuhnya berserah diri.
Rabu, 01 Agustus 2012
Syarat Jatuh Cinta
Aku jatuh cinta sama kamu karena kamu mampu membuatku merindu
Aku jatuh cinta sama kamu karena kamu bukan dia
Aku jatuh cinta sama kamu karena kamu adalah tempatku berpulang
Aku jatuh cinta sama kamu karena hatiku berhenti di kamu
Aku jatuh cinta sama kamu karena kamu adalah candu yang membuatku merindu
Aku jatuh cinta sama kamu karena hanya kamu yang ada di peta masa depanku
Aku jatuh cinta sama kamu karena aku telah tenggelam dalam tatapmu yang tajam
Katanya cinta tak butuh alasan. Tapi jika kita mau menelaah, akan ditemukan serentetan alasan mengapa kamu mencintai seseorang.
-kumpulan tweet yang saya buat dengan hashtag #syaratjatuhcinta yang diadakan oleh @gagasmedia pada tanggal 14 Juli 2012
Aku jatuh cinta sama kamu karena kamu bukan dia
Aku jatuh cinta sama kamu karena kamu adalah tempatku berpulang
Aku jatuh cinta sama kamu karena hatiku berhenti di kamu
Aku jatuh cinta sama kamu karena kamu adalah candu yang membuatku merindu
Aku jatuh cinta sama kamu karena hanya kamu yang ada di peta masa depanku
Aku jatuh cinta sama kamu karena aku telah tenggelam dalam tatapmu yang tajam
Katanya cinta tak butuh alasan. Tapi jika kita mau menelaah, akan ditemukan serentetan alasan mengapa kamu mencintai seseorang.
-kumpulan tweet yang saya buat dengan hashtag #syaratjatuhcinta yang diadakan oleh @gagasmedia pada tanggal 14 Juli 2012
Langganan:
Postingan (Atom)