Rabu, 31 Oktober 2012

Oktober ke Dua Puluh Dua

Setahun berlalu setelah saya membuat tulisan ini. Dalam tulisan itu, harapan saya tidak muluk-muluk, hanya ingin merasakan Oktober lagi yang lebih indah dan lebih baik dari sebelumnya. Apakah harapan saya terwujud? Jawabannya iya. Oktober kali ini adalah Oktober terindah dan terbaik selama dua puluh dua tahun saya hidup. *mbrebes mili*


Dan sekarang saya bingung mau memulai cerita dari mana.


Oke. Baiklah. Mulai dari ulang tahun. Alhamdulillah, tahun ini saya menginjak usia ke dua puluh dua. Usia yang cukup dewasa, meski saya belum mampu bertindak dewasa sebagaimana mestinya. Beberapa bulan sebelum saya ulang tahun, saya memilih untuk tidak mempublikasikan tanggal ulang tahun saya di situs jejaring Facebook. Ada dua alasan mengapa saya melakukan hal tersebut. Pertama, saya ingin merayakan dan menikmati momen tersebut seorang diri karena saya malu sama orang lain. Saya malu karena di usia saya yang sekarang ini saya belum menjadi dan mencapai 'apa-apa'. Meski saya tahu, ada sebait doa yang terselip dalam ucapan selamat dari mereka, yang mungkin saja doa tersebut membantu dalam mewujudkan saya menjadi 'apa-apa'. Tapi saya tetap merasa itu terlalu meriah. Alasan kedua, saya ingin mengetahui siapa saja orang yang membiarkan saya hidup dalam ingatan mereka. Jaman sekarang ini, kita tidak bisa tidak untuk mengecek situs jejaring sosial. Dan saat membuka halaman pertama Facebook, kita akan diberitahu siapa saja teman kita yang berulang tahun. Untuk kali ini saya tidak ingin diingin karena Facebook. Saya ingin mengetahui siapa yang benar-benar mengingat hari spesial saya. Ternyata hanya segelintir orang saja ;). Meski demikian, saya tetap merasa spesial karena mendapat kejutan dari 'kembaran' saya. Terharu hura. :").

Selain ulang tahun, ada lagi momen yang membuat saya bahagia bulan ini. Masih ingat dengan tulisan saya yang ini? Akhirnya saya bisa memberikan kado terindah bagi diri saya sendiri dan keluarga saya. Pada mulanya saya ragu dan cemas apakah saya bisa melewati dan mengakhiri apa yang sudah saya mulai empat tahun lalu dengan baik. Alhamdulillah, berkat usaha, dukungan dan doa (pribadi, orang tua, keluarga, dan semuanya yang mendoakan) akhirnya saya sampai juga di garis finish. Ini memang bukan akhir dari segalanya, justru ini adalah awal untuk langkah saya selanjutnya. Namun bagi saya, ini tetaplah garis finish dari 'perlombaan' yang saya jalani selama 4 tahun. Terlalu panjang jika saya jabarkan kronologinya. Tetapi saya punya satu kalimat yang bisa mewakili kejadian ini. "If you really want something and you work hard for it, the universe will conspire to achieve your dream." *sungkem sama opa Paulo Coelho*

Dan terakhir, lagi-lagi saya mengucap syukur alhamdulillah atas rejeki yang diberikan Tuhan kepada keluarga saya sehingga kami bisa merasakan sesuatu yang baru yang selama ini kami inginkan.

Semoga akan ada Oktober-Oktober lain yang lebih indah dan lebih baik lagi dari Oktober yang kedua puluh dua ini. :")

Jumat, 05 Oktober 2012

Menuju Dua Puluh Dua


Foto di atas saya ambil tadi siang.Iya, tanggal dua puluh dua bulan ini akan diadakan sidang skripsi untuk jurusan saya. Setiap kali teringat itu, rasa optimis dan pesimis berlomba. Kadang optimis yang berada di urutan depan. Tak jarang pesimis pun menyusulnya. Saya berharap semoga optimis yang jadi juaranya. Bukan hanya itu, saya pun ikut berlomba dengan waktu. Rasanya ingin membungkus waktu kemudian memasukkannya ke freezer kulkas. Biar ia mati membeku untuk sejenak. Sungguh tidak mudah berlarian mengejar waktu di saat optimis dan pesimis terus mengikuti. *menghela napas*

Dua puluh dua. Selain tanggal 'kramat' itu, beberapa hari lagi juga saya akan memasuki usia ke dua puluh dua. Entah ada konspirasi apa di balik angka dua puluh dua, mungkin alam yang sudah mengaturnya. Semoga saya bisa meraih tanggal dua puluh dua dan menjadikannya sebagai kado terindah di usia saya yang kedua puluh dua ini.

Sekarang saya hanya bisa usaha dan berdoa. Tapi sebanyak apapun doa yang terucap, rasanya saya masih merasa belum cukup. Bagi yang membaca tulisan ini, saya mohon kesediaannya untuk menyelipkan saya dalam doa-doa anda. Terima kasih.