Kamis, 12 Agustus 2010

Sahabat Jadi Cinta

Kuhantarkan bak di pelataran
Hati yang temaran
Matamu juga mata mataku
Ada hasrat yang mungkin terlarang

Satu kata yang sulit terucap
Hingga batinku tersiksa
Tuhan tolong aku jelaskanlah
Perasaanku berubah jadi cinta

Tak bisa hatiku merafikan cinta
Karena cinta tersirat bukan tersurat
Meski bibirku terus berkata tidak
Mataku terus pancarkan sinarnya

Kudapati diri makin tersesat
Saat kita bersama
Desah nafas yang tak bisa truskan
persahabatan jadi cinta


Apa yang kita kini tengah rasakan
Mengapakah kita coba persatukan
Mungkin cobaan untuk persahabatan
Atau mungkin sebuah takdir Tuhan

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Gak tau kenapa tiba-tiba ingin nulis tentang "Sahabat Jadi Cinta". Mungkin udah gak aneh lagi buat kita kalo ada dua orang yang udah lama bersahabat tiba-tiba saling jatuh cinta..


Hmm..jujur gue juga pernah suka sama sahabat gue sendiri. And you know what? Gak enak banget tau! You know that you love him, but you must keep it inside although it's shouting loud in your heart..


Dan menurut gue, tidak ada persahabatan yang murni antara perempuan dan laki-laki. Kenapa demikian? Karena salah satunya pasti memiliki rasa suka. Emang sih belum ada penelitian atau mungkin juga gak akan ada yang mau meneliti, tapi gue percaya kalo antara cewek dan cowok bersahabat pasti gak akan cuma bersahabat. Atau dengan kata lain bersahabat plus-plus. Haha. Sotoy abis deh gue! :D


Wajar aja sih kalo bisa jatuh cinta sama sahabat sendiri. Mungkin selama bersahabat kita udah comfort dengan dia. Kalo ada apa-apa, minta tolongnya sama dia. Nah, dari sini bisa menimbulkan rasa ketergantungan. Dan menempatkan dia di posisi pertama dalam hidup kita.



Dan bukan hal mudah ketika kita menyadari kalo ternyata kita mencintai sahabat sendiri. Biasanya kita hanya menyimpannya sendiri karena kita takut jika sang sahabat mengetahuinya maka ia akan marah atau bahkan malah meninggalkan kita. Yaa.. kita takut kehilangan sahabat hanya karena kita mencintainya. Jika ternyata cinta kita tidak bertepuk sebelah tangan, sahabat pun ternyata mencintai kita juga, bisa jadi kita memutuskan untuk berpacaran dengan si sahabat. Beruntung kalo hubungan itu bertahan lama dan hanya maut yang memisahkan *idih, serem banget yaa bahasa gue?*. Tapi kalo ternyata hubungan itu gak bertahan lama, percayalah ketika kita putus tidak mudah untuk menjalin persahabatan seperti sebelumnya. Justru kebanyakan malah jadi musuhan. Gak percaya? coba deh tanya sama orang-orang terdekat kamu yang pernah mengalami "Sahabat Jadi Cinta", insya Allah sebagian besar jawabannya sama seperti yang gue tulis.. :p


follow my twitter @HalidaHanun
xoxo



Love
-nun-

Sepotong Rindu untuk dia-yang-namanya-tak-boleh-disebut




Entah kenapa beberapa hari ini aku teringat lagi akan kenangan itu
Kenangan yang sebenarnya ingin aku lupakan
Namun selalu gagal untuk dilakukan


Tak ingin lagi melihat ke belakang
Tak ingin lagi mengingat masa lalu
Semuanya telah usai
Tak perlu diungkit kembali
Biar saja mengendap di dasar hati


Inginku seperti itu
Namun melakukan selalu tak semudah berbicara
Terkadang lelah..
Dan ketika sampai di titik jenuh
Ada rasa yang membuncah
Rindu...


Sepotong rindu untuk kamu yang tak bisa ku sebut namanya
Maaf, rasa itu masih tertinggal di sini..



Love
-nun-

Rabu, 11 Agustus 2010

Trip to Jogja (Part 2)

Oke,, sekarang gue mau melanjutkan cerita waktu gue ke Jogja kemaren. Untuk cerita sebelumnya bisa dibaca di sini...


Lets we start! :)

3rd Day
Pagi-pagi kita udah mandi,udah rapih dan ready to go. Gue sangat bersemangat sekali karena pagi itu rencananya kita mau belanja ke Bringharjo. Sebelum berangkat kita sarapan dulu biar tenaga kita full buat belanja. Hehe. Menu kita pagi itu adalah nasi gudeg, kebetulan di depan hotel ada yang jualan. Setelah kita merasa cukup kenyang kita langsung siap-siap berangkat. Dan yang akan ke Bringharjo saat itu adalah gue, ibu, babeh dan bude. Keluarga Papah Rudi pagi itu udah harus pulang. Sementara keluarga Mba Reni harus pergi ke Solo.


Back to topic! Pas keluar hotel tukang becak menawarkan jasanya. Mereka menawarkan untuk mengantarkan kita ke Bringharjo dengan harga Rp 10000/becak. Tapi dasar yaa ibu-ibu, maunya lebih irit, sukanya nawar! Ditawarlah becak itu Rp 5000/becak, ya jelaslah para tukang becak itu gak mau. Terus kata ibu, “udah kita jalan aja dulu ke sana sapa tau ada becak yang murah”. Yaudah, gue sama babeh manut wae. Tapi ternyata gak ada tukang becak lagi! Alhasil kita jalan terus, sempat nanya ke orang juga kalo mau ke malioboro lewat mana. Di situ gue mikirnya kok kita bego banget sih, tadi udah ada yang menawarkan jasa eh malah ditolak. Yang ada malah jalan kaki menempuh jarak yang gak dekat ditambah panas pula! Hidup tuh udah susah kok ini malah ditambah jadi susah! Sigh!


Setelah mendaki gunung lewati lembah –lho? Oke emang gue yang lebay!-. setelah bertanya dan menebak-nebak jalan, finally kita sampai juga di Bringharjo. Langsung aja deh kita masuk ke dalam karena udah banyak juga pedagang yang mebuka lapaknya. Padahal dulu-dulu kalo kita ke Bringharjo pasti masih sepi, malah suka nungguin sampai dibuka. Biasanya sambil nunggu kita sarapan pecel sama mie goreng dulu di depan Bringharjo.





Nah, pas udah di dalam Bringharjo kita langsung hunting barang-barang. Alhamdulillah gue dibeliin ibu 2 buah rok batik. Makasih momski :*. Setelah kita mendapatkan semua barang-barang yang dincar kita langsung pulang, secara kaki juga udah gempor. Tapi sebelum pulang kita beli es dawet ayu dulu untuk menghilangkan dahaga. Ibu juga sempat beli pecel sama mie goreng untuk dibawa pulang ke hotel. Katanya biar gak penasaran!


Es dawet sudah habis. Haus pun sedikit terobati. Saatnya kita pulang. Waktunya mencari kendaraan buat pulang. Tadinya kita mau naik andong, bertanya lah kita kalo ke jalan cokroaminoto berapa? Ternyata Rp 50000. WOW! Mahal banget! Dan gak bisa ditawar! Alhasil kita cari alternatif lain, kita cari becak. Harga becak pun gak jauh beda dengan andong, tetep mahal yaitu Rp 20000/becak. Berhubung gak ada pilihan lain, daripada kita pulang jalan kaki, akhirnya memutuskan untuk naik becak aja. Jujur nih, itu pertama kalinya gue naik becak Jogja :D. Dan buat gue harga Rp 20000 itu emang setimpal, secara dari Bringharjo ke hotel itu lumayan jauh jaraknya, udah gitu jalannya menanjak. Jadi, no problem kok.


Sampai kamar hotel gue langsung tepar. Begitu juga dengan ibu dan bude. langsung ganti baju, ambil posisi dan tidur! Alhamdulillah gue tidur 3jam. Tapi pas bangun perut kriuk-kriuk minta diisi, untung ada pecel sama mie goreng yang dibeli ibu, tanpa menunggu langsung menyantap semuanya.


Sore harinya ibu dan para orang tua pergi membeli bakpia. Toko bakpianya gak terlalu jauh dari hotel. Jadi mereka memilih untuk jalan kaki aja. Dan gue ogah banget kalo harus jalan kaki lagi, so gue lebih memilih stay di hotel. Sambil packing barang-barang gue. Karena cuma gue doang yang belum packing.


Selepas magrib kita udah siap untuk makan malam. Kita mencari makanan di sekitar hotel aja. Begitu ketemu rumah makan langsung masuk dan memesan makanan. Tapi ternyata menunya gak lengkap karena kokinya lagi pulang ke kampung ikutan nyadran. Alhasil gue makan seadanya dan gak nafsu makan. Oiya, kita juga sempat heran kenapa warung-warung udah tutup, padahal masih sore hari?



Setelah kenyang kita balik lagi ke hotel. Gak lama kemudian Mba Reni datang. Dan dia kasih tau kita kalo di Keraton lagi ada acara padusan dan banyak orang yang datang ke sana. Mungkin itu salah satu penyebabnya kenapa warung-warung udah tutup. Malam itu kita sleep earlier coz takut bangun kesiangan.


4th Day

A hectic and last morning in Jogja. Pagi-pagi udah rapih, udah siap untuk pulang. Berhubung di bagian belakang mobil babeh penuh sama barang-barang, alhasil gue pulang ikut Mba Reni. Gak ke bayang deh gimana jadinya kalo gue tetep ikut mobil si babeh. Untung ada Mba Reni, jadi gue bisa terselamatkan. Babeh pergi duluan karena takut samapi Bandung kemalaman, kan abis itu masih hatus nganter Bude dulu.


Setengah jam kemudian gue dan rombongan Mba Reni berangkat. Tapi sebelumnya kita mampir ke Bakpia 25 buat beli oleh-oleh dan ke Warung Gudeg Bu Lies di daerah Wijilan buat sarapan. Dari situ kita langsung pulang. Alhamdulillah di perjalanan gak ada hambatan. Cuma sempat terjebak macet di daerah Nagrek. Selebihnya lancar jaya dan selamat sampai rumah. Alhamdulillah

Makasih Jogja untuk keramahannya..

I’ll be missing you..

See you soon :D




Follow my twitter @HalidaHanun
xoxo



Love

-nun-

Senin, 09 Agustus 2010

Trip to Jogja (Part 1)

hey fellas..
Setelah 4 hari 3 malem di jogja, I must back toBandung, back to real life. sigh! tapi, gue sangat senang banget menghabiskan weekend di jogja. and know i'd like to tell about my trip to jogja..enjoy reading :)


1st Day
Rencana awalnya kita mau berangkat jam 10 karena diperkirakan ibu udah nyampe Bandung jam segitu. Tapi ternyata ibu baru nyampe jam 12 kurang, mau langsung berangkat juga tanggung. alhasil sholat dzuhur dulu dan makan, baru jam 12.3o kita berangkat deh. Alhamdulillah perjalanan lancar jaya. kita sempat transit dulu ke Raja Polah buat beli gendang untuk si uprit -baca: adek gue-. Setelah itu kita lanjut perjalanan lagi dan transit lagi di Mergosari buat makan sore (?). dari situ kita gak transit-transit lagi. paling berhenti di Pom bensin untuk mengisi bensin dan membuang urine. setelah sampai di daerah Jogja kita sempat bingung mencari jalan ke desa dikarenakan sudah malam jadi gak terlalu keliatan jalan-jalannya. tapi alhamdulillah walaupun sempet kebablasan sedikit, kita sampai juga si Sorogedug sekitar jam 00.10. Malam itu kita nginep di rumahnya Pakde Mimung. berhubung badan capek banget setelah melalui perjalanan selama 12 jam kita langsung tidur.


2nd Day

Pagi-pagi udah bangun, niatnya gue mau ikut ibu sama bude ke pasar, mandilah gue. Setelah gue mandi, rapih and ready to go, gue clingak-clinguk nyariin ibu tapi gak ada, dan ternyata ibu,bude sama pakde udah ke pasar, huhu, ditinggalin! yaah daripada gue BETE gak ada kerjaan, gue ngajakin babeh buat jalan-jalan, tapi si babeh gak mau. huh. yowess gue jalan-jalan sendiri. And you know what? Begitu gue keluar gang rumahnya Pakde Mimung, di sebrang jalan terhampar sawah yang hijau. Kalau di Bandung sih gak mungkin gue menemukan pemandangan yang kayak gini. Selain itu, di sana masih ada anak-anak yang pergi ke sekolah menggunakan sepeda. Tapi sangat disayangkan juga, karena saat ini mulai banyak motor-motor yang menggantikan fungsi sepeda tersebut. But, tetep aja gue suka melihat pemandangan tersebut. kalo di Bandung dan kota-kota besar lainnya kan anak-anak pergi sekolah pake mobil pribadi. dan gak jarang di mobil tersebut cuma ada 1 orang (dirinya sendiri) atau 2 orang (dirinya sendiri dan supir yang mengantarnya). Hal ini yang menyebabkan macet di mana-mana dan meningkatnya polusi udara.

Hari ini niatnya kita mau nyekar ke makam kakung sama ema. oiya, kita janjian sama keluarganya Papah Rudi dan Mba Reni. Alhasil kita nungguin mereka datang dulu. Setelah agak lama menunggu, keluarga Papah Rudi datang duluan,biasalah kita salam-salaman, cipika-cipiki, basa-basi, yaa gitu deh pokoknya, as usual. Sambil nungguin mba reni, sesi pijat-memijat pun dimulai. fyi, Pakde Mimung tuh bisa pijat dan pijatannya dahsyat banget! padahal yang dipijat cuma telapak kaki aja, tapi bisa bikin orang yang dipijat teriak-teriak sampe nangis saking sakitnya. waktu itu yang memberanikan diri untuk dipijat Bu Penta, Pakde Iseh, Bude Nah dan Babeh. Pas sesi pijat-memijat gak lama kemudian Mba Reni datang.


Nah, setelah sesi pijat selesai dan semuanya udah datang, kita pergi ke desa buat nyekar. Kebetulan di sana mau ada nyadran. hmm,, actually i didn't know what it is, yang gue tau sih itu adalah semacam acara kumpul-kumpul gitu deh. jadi setiap keluarga kumpul di dekat makam, which is di sana udah didirikan tenda. keluarga yang datang itu bawa makanan masing-masing dan dimakan di tenda yang di dekat makam itu. mungkin semacam botram gitu kali yaa kalo di bandung mah?. oiya, gue sedih banget waktu itu gak bisa nyekar langsung ke makam, dikarenakan gue lagi datang bulan jadi gue cuma nengok kakung sama ema dari pintu makam :"( padahal kan gak setiap tahun gue bisa ke sana. tapi yaudahlah, yang penting kan gue tetep doain mereka di manapun gue berada.


abis dari makam langsung ke rumahnya Pakde Paijan -eh, gue manggilnya pakde atau mbah yaa?bingung!-. tadinya mau cari sepeda ontel di sana, coz waktu gue ke jogja pas gue SD dulu gue suka naik sepeda ontel sama si uprit, tapi apa daya yang ada kita malah ngobrol, jadi aja gak sempat. berhubung hari itu adalah hari jum'at, jadi yang cowonya pada solat jum'at dulu. abis solat jum'at kita makan dan setelah selesai kita langsung pamit pulang. -SMP banget yaa, Sudah Makan Pulang :p -. dan seperti biasa, kalo mau pulang dibawain lempeng buanyaaaak bangeeeeeet! sampe 3 plastik gede. ampun deh eyke!


kita juga pamit dulu ke Pakde Mimung sama Bude Nur. gosh! kita di bawain lempeng lagi, ditambah pake di bawain salak lagi. gak tau deh ada berapa kg, yang jelas masih tetep buanyaaaak bangeeeeeet! dari situ kita langsung menuju hotel. sampe hotel istirahat sebentar sambil ngobrol-ngobrol. oiya, kita nginep di hotel Agung Mas di jalan Cokroaminoto. Sorenya selepas magrib kita pergi ke luar, rencananya mau ke Malioboro -biasalah, shopping- tapi sebelumnya kita makan dulu. kita nyobain oseng mercon. dan gue seneng banget bisa merasakan oseng mercon, jadi gak penasaran lagi sama oseng mercon yang selama ini diceritain sama indah, emang terbukti deh pedesnya oseng mercon tuh meledak-ledak seperti mercon tapi bikin ketagihan. serius!


Setelah kenyang kita langsung meluncur ke malioboro. di sana kita berpencar dengan sendirinya. gue ditemani iman, karena you know kan kalo gue gak bisa nawar. jadi harus ada orang yang nemenin gue dan orang itu harus bisa nawar, biar gue bisa belanja dengan harga murah :p. dan alhamdulillah, gue dapet beberapa barang tanpa perlu mengeluarkan uang yang terlalu banyak. gue dapet kaos gayeng dengan bordiran sepeda ontel seharga Rp. 35.000 -yang ini pake uang ibu-, 2 buah kalung seharga Rp. 15.000, 5 buah bros seharga Rp. 10.000 dan 20 gantungan kunci buat oleh-oleh seharga Rp. 20.000. murah kan?


Puas jalan-jalan sampe bikin kaki pegel, kita langsung pulang dan sampe hotel langsung tepar, cari posisi buat tidur (-.-") zZzZzZ....


next to part 2..


follow my twitter @HalidaHanun
xoxo


ps: maap, gak ada dokumentasinya, gue gak ada camdy, agak males juga kalo mendokumentasikan pake hp, selain itu riweuh dan gak sempat. tapi gue janji mulai sekarang mau ngumpulin uang buat beli camdy. amin




Love
-nun-

Rabu, 04 Agustus 2010

Jogja, I'm Coming...

Finally punya kesempatan lagi buat mengunjungi JOGJA. kesempatan yang langka banget nih.

seperti biasa kepergian gue ke jogja dalam rangka nyekar ke makam kakung sama ema atau istilah jawanya sih ruwahan. Awalnya gue ragu buat ikut ke jogja, dikarenakan mobil babeh penuh -for your info di mobil babeh ada sopir,babeh,ibu,bude Nah dan Pakde Iseh- dan kalo gue mau ikut, gue harus rela duduk di belakang. Ibu sama Babeh nyuruh gue untuk berpikir ulang kalo mau ikut. Pasalnya duduk di kursi belakang dalam menempuh jarak yang tidak dekat akan membuat badan gue capek. selain itu Ibu juga mengkhawatirkan kalo gue gak akan duduk nyaman dalam perjalanan pulang, you know laaah kalo pulang pasti mobil penuh sama oleh-oleh. dan lagi-lagi gue harus rela duduk di antara oleh-oleh tersebut -dan gue percaya itu gak sedikit!-.


gue pun dilema, pusing tujuh keliling sampe gak nafsu makan. *ehh? lebay yaa?? maap :p* gue mulai memikirkan apa yang dikatakan ibu. honestly, gue juga males banget kalo harus duduk di belakang tapi gue mikir lagi kalo ini adalah kesempatan langka. gak setiap tahun gue bisa ke jogja. akhirnya setelah memikirkan dengan matang, gue memutuskan untuk ikut. biarin deh duduk di belakang juga yang penting gue ke jogja. paling di mobil gue tidur, jadi gak akan terlalu capek kali yaa...


seperti biasa sebelum pergi kita harus packing dulu. dan berpacking rialah gue. by the way, salah satu gak enaknya jadi cewek tuh ribet yaa kalo mau kemana-mana, bawaanya pasti banyak. di bawah ini barang-barang yang akan gue bawa ke jogja:


yang pertama dan paling utama harus dibawa: baju!



kosmetik dan alat mandi
*kosmetik gue banyak banget yaa sampe satu tas gitu*



charger hape dan headset
*wajib bawa biar gak mati gaya!*



novel 9 Matahari dan Cerita Dalam Keheningan
*as always, wajib bawa buku bacaan setiap mau pergi*



harus bawa cemilan biar gak kelaparan selama perjalanan :p


ps: Semoga perjalanan ke Jogja ini menyenangkan :))


follow my twitter @HalidaHanun
xoxo



Love
-nun-

Life is not A Fairy Tale

Sewaktu saya kecil, saya berpikiran bahwa dongeng-dongeng yang diceritakan orang kepada saya hanyalah sebuah bohong belaka. Itu semua tidak lebih dari ilusi dan imajinasi belaka. Sebuah cerita untuk menyenangkan hati anak-anak kecil

Namun seiring berjalannya waktu saya sadar bahwa dongeng adalah kehidupan. Yaa, kehidupan yang sedang kita jalani adalah sebuah dongeng. Di mana Tuhan adalah penulis ceritanya dan kita adalah tokohnya.


Tetapi kehidupan bukanlah dongeng sesungguhnya. Seperti kita tahu semua dongeng yang kita dengar atau yang kita tahu semasa kita kecil selalu mempunyai happy ending. Dalam kehidupan tidak semua hal berakhir dengan bahagia, terkadang sesuatu harus memiliki sad ending. Because life is not a fairy tale which has a happy ending.


follow my twitter @HalidaHanun
xoxo



Love
-nun-

Selasa, 03 Agustus 2010

Quote of The Day


"Mathematic is teaching us one thing: every problem has the solution"
(from @TheLoveStories)



Follow my twitter @HalidaHanun
xoxo


Love
-nun-