Sabtu, 31 Oktober 2015

Guru Memaksa Murid Nyontek

Tadi bertanya ke murid lesku...
"De, hasil UTS udah dibagiin belum?"
"Belum mbak. Kayaknya Bahasa Indonesia aku kecil deh..."
"Loh, kok gitu? Kamu nggak belajar ya?"
"Belajar kok. Gurunya aja aneh. Masa kata-katanya harus sama kayak di buku. Urutannya juga. Aku kan unsur-unsur cerita ada semua, tapi karena urutannya nggak sama kayak di buku, jawabanku disalahin. Terus pengertian dongeng aku ada yang beda 1 kata juga jadinya disalahin."

Baca ceritanya bikin gemes nggak sih? Apalagi aku yang dengar langsung. GEMEZ MAKSIMAL! Rasanya pengin nyamperin gurunya terus bilang "Anda bisa mengajar nggak? Niat nggak jadi guru?".

Bukannya aku sok. Siapalah aku ini, hanya anak bawang di dunia pendidikan. Tapi aku berusaha untuk jadi pengajar yang baik. Dan menilik kisah muridku tadi, itu salah satu hal yang tidak baik dalam proses KBM. Kenapa? Karena guru tidak menghargai proses belajar si siswa dan tidak memberikan wadah bagi siswa untuk mengeksplorasi kemampuannya. Jadi, jangan salahkan jika para siswa menyontek saat ulangan. Karena secara tidak langsung guru 'memaksa'  mereka untuk seperti itu. Kalau sudah begini, gimana pendidikan Indonesia mau maju kalau gurunya pun seperti itu? Belum lagi kelulusan yang ditentukan oleh UN yang tidak mementingkan proses belajar siswa.

Saya juga suka sebal dengan guru yang suka memberi soal "Jelaskan pengertian X menurut Y!" Boooookkk, itu tokoh-tokoh biasanya nggak cuma 1, minimal 3 laah. Gimana siswa nggak keblinger menghapal segitu banyak pengertian X dari berbagai tokoh? Kenapa nggak 'jelaskan pengertian X menurut pendapatmu"? Selain tidak membuat siswa keblinger, juga terpaku berdasarkan buku, dengan pertanyaan tersebut membuat anak berani mengemukakan pendapatnya meski cuma lewat tulisan. Dan dalam mengemukakan pendapatnya tersebut siswa juga belajar menulis, belajar merangkai kalimat lebih baik.

Sebagai guru kita harus meminimalisir kebiasaan menyontek, salah satunya dengan memberi soal-soal yang bisa mengeksplorasi kemampuan siswa juga tidak membuat siswa terpaku dengan pelajaran yang ada di buku.

PS: Buat guru murid lesku itu, siapa dosen EPM Anda? Seandainya almarhum pak Erman masih ada, pengin deh nyodorin Anda ke beliau biar kena semprot.

Sabtu, 24 Oktober 2015

[Birthday Giveaway] Broken Vow

Okeee, selain sebuah buku Sunset Holiday yang akan saya bagikan, ada lagi sebuah buku yang berjudul Broken Vow karya mbak Yuris Afrizal. Buku baru tapi layak untuk dibaca karena ceritanya ciamik. Sebagai gambaran boleh dibaca dulu resensinya yang saya buat di sini....

Jadi, kalian ceritakan pengalamanmu bersahabat. Pengalaman apa? Kaaay, dalam persahabatan tentu tidak selamanya indah-indah aja, ada juga saatnya kita mengalami hal-hal yang menyedihkan atau menyakitkan. Nah, ceritakan pengalaman tersebut dan bagaiaman kalian bersama sahabat mengatasinya.


Untuk syarat-syarat giveaway-nya sila simak di bawah ini
  • Berdomisili di Indonesia atau memiliki alamat di Indonesia untuk pengiriman hadiah jika menang
  • Ceritakan pengalamanmu bersama sahabat (yang sudah dijelaskan di atas) di kolom komentar postingan ini. Di akhir komentar cantumkan akun twittermu.
  • Satu orang hanya boleh meninggalkan satu komentar.
  • Akan dipilih satu cerita yang paling menarik untuk jadi pemenang.
  • Giveaway berlangsung mulai hari ini sampai dengan tanggal 31 Oktober 2015 pukul 23.5
  • Pemenang setelah mendapatkan buku Broken Vow dan membacanya, wajib membuat ulasan mengenai bukunya di blog atau akun goodreads. Kemudian share link-nya di twitter dan mention @halidahanun dan @yurisAfrizal
  • Jika ada pertanyaan boleh hubungi saya langsung via twitter @halidahanun
  • Selamat mencoba keberuntungan! ;)

[Birthday Giveaway] Sunset Holiday

Mungkin sudah banyak yang tahu apa cerita yang ada di Sunset Holiday. Atau belum pada tahu? Okeee...kalau belum tahu boleh dibaca dulu resensinya di sini. Sudah? Benar udah dibaca? Yakin? Hehehe *host-nya nyebelin*

Jadi, inti ceritanya adalah Audy yang melakukan eurotrip yang tidak sengaja ditemani oleh Ibi, si stranger yang ditemuinya di Paris. Mau nggak mau, kuisnya pasti akan berhubungan dengan traveling.


Berikut syaratnya:


  • Berdomisili di Indonesia atau ada alamat di Indonesia sebagai tujuan pengiriman hadiah jika menang.
  • Memiliki akun instagram. Dan pastikan tidak dikunci. Cukup hatimu saja yang terkunci untuknya *halah*
  • Memposting foto traveling kamu yang paling berkesan bersama seseorang. Kemudian ceritakan mengapa perjalananmu bersama dia menjadi berkesan. Wajib mencantumkan #hanunbirthdaygiveaway. Akan lebih mudah jika mention atau tag akun IG saya @halidahanun
  • Satu akun hanya boleh mengunggah 1 foto saja.
  • Kuis berlangsung mulai hari ini hingga 31 Oktober 2015 pukul 23.59
  • Foto dan cerita yang paling menarik serta bisa membuat saya terkesan, akan menjadi pemenangnya dan mendapatkan hadiah 1 buah buku Sunset Holiday karya Nina Ardianti dan Mahir Pradana.
  • Pemenang setelah mendapatkan buku Sunset Holiday dan membacanya, wajib membuat ulasan mengenai bukunya di blog atau akun goodreads. Kemudian share link-nya di twitter dan mention @halidahanun, @ninaardianti dan @maheeeR
  • Jika ada pertanyaan boleh hubungi saya langsung via twitter @halidahanun
  • Selamat mencoba keberuntungan! ;)

Jumat, 23 Oktober 2015

[Resensi] Broken Vow

Judul: broken Vow

Penulis: Yuris Afrizal

Penerbit: Stiletto Book

Tebal: 270 halaman

Harga: Rp 52.000,-


Ungkapan "Rumput tetangga memang lebih hijau"ini harusnya perlu ditambahkan "Hijau karena rumput alami atau rumput sintetis?" Sering kali kita iri pada kehidupan orang lain yang kita anggap sempurna, padahal siapa yang tahu di baliknya ada luka yang berusaha disembunyikan? 

Rabu, 21 Oktober 2015

Birthday Giveaway

Yeaaayyyyyy.....
Pasti pada nggak sabar kan mau ikutan giveaway dan dapat buku gratisan? I see, I see...

Okeee, dalam rangka merayakan hari lahir gue bebearapa hari lalu, gue mau berbagi kebahagiaan sama kalian. Akan ada 2 buku yang akan saya bagikan, yaitu Sunset Holiday karya Nina Ardianti & Mahir Pradana serta Broken Vow karya Yuris Afrizal. Kenapa 2 buku itu yang saya pilih sebagai hadiah? Selain karena memang bukunya bagus, saya berkesempatan menjadi first reader kedua buku tersebut. Jadi saya bangga aja gitu. Hehehe. Dan tanpa sungkan akan merekomendasikan kedua buku tersebut pada kalian.

Berikut link giveaway untuk masing-masing buku:

Good luck! ;)

Rabu, 14 Oktober 2015

25

Pliiiisss baca judul postingan ini jangan pakai nada "goyang dua lima" alias gojigo. Karena postingan ini bukan berisi lirik lagu tersebut atau pun tutorial goyang dua lima yang lagi marak.

Ceritanya mau (sok) bikin perenungan. Mengingat umur tak lagi muda jika tidak ingin dibilang tua.

25.
Dua puluh lima.
Seperempat abad.
Terembel-embeli kata abad, ada beban tersendiri. Ada tanya yang terselip di hati. "Apa saja yang sudah dilakukan selama 25 tahun ini?" Hidup seperempat abad cuma gini-gini aja kok ya rasanya nggak bermakna banget. Apa coba yang mau dibanggakan? Apa yang bakal orang ingat dari gue kalau suatu saat gue nggak ada? Jangankan menyenangkan orang lain, bikin senang dan bahagia diri sendiri aja masih jauh dari kata maksimal.

Belum lagi beban hidup yang makin banyak. Bukan saja masalah kekuatan fisik yang menurun. Yang lebih menyebalkan adalah terbelit pertanyaan lingkaran setan yang tak ada habisnya. Tau kan? Mulai dari kapan lulus, kapan nikah, kapan punya anak, kapan nambah anak, dan siklusnya akan berulang lagi. Gitu aja terus sampai manusia pindah ke Mars kemudia  tetanggaan sama alien.

Bagi sebagian orang, mereka lebih menyukai angka 17. Karena katanya ketika umur segitu udah "bebas" untuk ini-itu. Sebagian lain, suka dengan angka 20. Karena katanya sudah dianggap cukup dewasa. Lalu bagaimana dengan 25? Bagaimana Anda memaknai usia ke-25? Bagaimana cara Anda merayakan hidup yang telah seperempat abad itu?