Kamis, 27 September 2012

[Resensi] I Ordered My Wife from the Universe



Judul: I Ordered My Wife from the Universe

Penulis: Stanley Dirga[radja

Tebal: 328 halaman

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Harga: Rp. 45.000,-










Teguh Pradana patah hati karena Tantri, kekasih yang sangat dicintainya ternyata berkhianat. Tantri adalah gadis pertama yang dicintai Teguh dengan serius dan sungguh-sungguh. Selama dua tahun mereka bersama, Teguh selalu memberikan apa yang Tantri mau. Selain itu, selama itu pula Teguh membatin bahwa ia tidak pantas untuk Tantri. Teguh merasa dengan berat tubuhnya yang tidak ideal (gemuk) tidak pantas bersanding dengan Tantri yang cantik. Akhirnya apa yang menjadi kecemasan Teguh terjadi juga. Semesta mendengar apa yang berbisik dari batinnya.

Dilihat dari deskripsinya, kayaknya sosok Teguh ini bukan tipe orang yang gemuk-gemuk banget deh. Mungkin lebih ke tinggi besar gitu kali ya. Sosok Teguh ini juga terlihat banget sebagai cowok metroseksual, dapat terlihat dari betapa 'banci' fashion-nya dia bahkan untuk urusan fashion perempuan sekali pun. Ditambah lagi banyaknya benda-benda bermerek yang menempel pada kesehariannya. Agak too much sih menurut saya.



Rabu, 26 September 2012

Bait-Bait Malam

Akhir Agustus lalu, saya mengikuti akun @klubbuku di sosial media Twitter. Sudah lama saya mengetahui akun ini, tapi baru kali itu saya tergerak untuk mengikutinya. Kalau mau tahu lebih jelas tentang akun ini silahkan follow @klubbuku atau intip di sini.

Alasan saya follow @klubbuku adalah karena tertarik dengan salah dua programnya yaitu #bait2malam yang diadakan pada pukul 22.00-23.00 dan #puisisenja yang setiap harinya berlangsung pukul 17.00-18.00. Dan kabar baik lagi, karena bertambah dengan #sajakfajar pada pukul 05.00-06.00. Program-program tersebut lumayan untuk melatih dan menyalurkan kemampuan iseng saya yang suka merangkai kata.

Bagus atau tidak kalimat saya, biar mereka yang baca saja yang menilai. Tapi rasanya senang sekali jika ada segilintir orang yang me-retweet dan bahkan menambahkannya dalam kolom favorit mereka. :)

Selasa, 25 September 2012

[Resensi] Dark Love

Judul: dark Love

Penulis: Ken Terate

Tebal: 248 halaman

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Harga: Rp. 40.000,-

Rating: 5 of 5 stars









Sudah lama saya tidak membaca teenlit. Terakhir kali teenlit yang saya baca adalah Jingga dalam Elegi karya Esti Kinasih, yang mana itu sekitar satu tahun yang lalu. Selain lagi suka baca metropop, rasanya kok agak malu ya baca teenlit, merasa nggak cocok aja gitu sama umur. Padahal kan banyak kisah remaja yang memang bagus untuk dibaca, terlepas kita masih atau sudah tidak dalam fase tersebut.

Kali ini saya ingin mengulas tentang novel teenlit berjudul Dark Love karya Ken Terate. Hmm.. siapa sih yang nggak kenal seorang Ken Terate? Karyanya sudah banyak di pasaran. Jadi bagi penggemar buku pasti sudah tidak asing dengan namanya. Tapi sayangnya, ini kali pertama saya baca buku yang ditulis olehnya *facepalm*. Ya sudahlah ya, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali kan? *mencari pembenaran*

Oke, langsung aja.

Selasa, 18 September 2012

Doa-Doamu

Aku melangkah di atas doa-doa ibu dan bapak
Oleh karenanya, aku harus berhati-hati
Agar tak hancurkan semua itu

Aku terangkat berkat doa-doa ibu dan bapak
Oleh karenanya, aku berterima kasih
Apalah aku tanpa doa dan restumu


Aku selamat pun karena doa-doa ibu dan bapak
Karena doamu, para malaikat berbaris untuk menjagaku
Dan aku tahu, selalu ada aku dalam tiap bait doamu, Ibu Bapak
Begitu pun kalian yang tak luput ku ucap saat berbincang dengan Tuhan

Terlalu Baik

Saya tidak mengerti jika ada seseorang yang memutuskan pacarnya dengan alasan “Kamu terlalu baik untuk aku”. Alasan yang tidak masuk akal sekaligus cemen! Kalau memang pasangannya terlalu baik, mengapa dia tak berusaha untuk melebihi kebaikan pasangannya itu? Mengapa dia menyerah saja dan menjadikan dirinya tidak lebih baik dari pasangannya? Ahhh…ya sudahlah. Terserah.

Tapi jika kamu memutuskanku dengan alasan seperti itu, ingat-ingat saja bahwa di kemudian hari kamu akan menyesal karena telah melepas “yang terlalu baik” yang pernah kamu miliki di masa lampau.

Cinta Itu Buta. Cinta Buta Itu...

Sering kali kau menutup mata, telinga dan hati dari berita buruk yang berkaitan dengan orang yang kau sayang. Sering kali kau tidak ingin menyakini bahwa berita buruk itu adalah benar adanya. Sering kali kau mengelak karena percaya bahwa orang yang kau kasihi tidak seperti apa yang mereka bicarakan. Sering kali kau berdalih untuk mempercayai orang tersayang dari pada kabar burung di luar. Tapi sering kali berita itu adalah benar fakta. Namun sering kali, kabar itu bukan sekadar isapan jempol belaka. Walaupun sering kali kau mengakui kebenaran itu, kau masih saja menutup mata, telinga dan hati. Jika sudah begini, adakah benarnya cinta itu buta?

Karena cinta buta itu adalah saat kau menutup matamu, menulikan telingamu, dan mengunci pintu hatimu dari kebenaran yang ada.

Jumat, 07 September 2012

Aksara dan Ganita

Kepada lelaki yang akan menjadi suamiku nanti...
Meski sampai saat ini aku belum mengetahui sosokmu, itu tak mengapa. Mungkin saja kamu adalah salah satu dari sekian orang yang membaca tulisanku ini. Tidak ada yang tak mungkin, kan? Oleh karenanya, aku ingin berbagi sedikit tentang rencana hidupku saat bersamamu.

Kepada engkau, ayah dari anak-anakku nanti...
Aku sudah menemukan nama yang indah untuk anak-anak kita. Bermula dari keisenganku menjelajah situs tentang daftar nama bayi dari bahasa sanskrit. Aku menemukan nama Aksara dan Ganita. Aksara yang berarti tak pernah berubah, kekal dan abadi, ini nama yang akan kuberikan untuk anak lelaki kita. Kelak ia akan dipanggil Aksa. Untuk anak perempuan kita, aku memilihkannya nama Ganita yang berarti bernomor atau matematika. Ssstt,,, sebenarnya Ganita adalah nama untuk laki-laki, tapi entah mengapa itu terdengar terlalu feminin, makanya aku pilih saja untuk anak perempuan kita nanti. Kamu nggak marah, kan?

Kamu tahu mengapa aku memilih nama-nama itu? Alasanku sederhana saja. Aku ingin anak-anakku tahu bahwa namanya adalah tentang sekelumit hidup bundanya. Aku ingin Ganita tahu bahwa bundanya adalah seseorang yang kuliah di jurusan pendidikan matematika. Itulah alasan mengapa aku memberimu nama Ganita, wahai putri kecilku. Aku juga ingin Aksara tahu bahwa bundanya ini adalah seseorang yang menyukai aksara, suka membaca susunan aksara dan tak jarang menyusun aksara demi aksara agar menjadi kalimat yang indah. Semoga kamu paham mengapa bunda memilihkan Aksara sebagai namamu, oh pangeran kecilku.

Mungkin kamu bertanya-tanya, mengapa aku hanya memberikan satu kata saja untuk nama anak-anak kita. Sayang, aku tidak ingin egois. Kamu juga punya andil dalam memilihkan nama untuk mereka. Aku ingin kamu mencari dan memilihkan nama lain yang pantas bersanding dengan nama Aksara dan Ganita. Dengan begitu, kedua anak kita nanti tahu bahwa nama mereka adalah pilihan dari ayah bundanya. Maka, jika kamu membaca tulisan ini, kamu sudah boleh mencari nama apa yang tepat untuk berdiri di sebelah nama Aksara dan Ganita. :)

Dan untuk anak-anakku, Aksara dan Ganita...
Bila suatu hari kalian membaca tulisan ini, kalian akan mengetahui bahwa tepat hari ini Bunda memilihkan nama kalian.

Rabu, 05 September 2012

Perihal Menangis

Lelaki sangat jarang menangis. Entah karena gengsi. Entah karena takut dikatakan cengeng. Atau mungkin cara lelaki menangis berbeda dengan perempuan. Mungkin saat lelaki menangis bukan matanya yang mengeluarkan cairan kesedihan, tetapi hatinya yang merintih kesakitan. Entahlah. Aku pun tak mengerti. Tetapi sepertinya tidak apa jika seorang lelaki menangis. Ada beberapa alasan yang dapat dimaklumi.

Jadi sayang, kamu yang akan menjadi milikku suatu hari nanti, jangan pernah malu untuk menangis di hadapanku. Karena saat kamu menangis, kamu telah membuka topengmu. Karena saat aku melihatmu menangis, aku mampu melihat kamu yang sebenarnya. Karena saat kamu menangis, itu tidak menandakan kamu lemah, justru sebaliknya. Karena saat kamu menangis, kamu menjadi kuat. Karena menangis pun bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Karena saat kamu menangis di hadapanku, itu artinya kamu percayakan aku untuk melihat hatimu yang paling dalam. Karena saat kamu menangis di hadapanku, itu artinya aku adalah yang terpilih, yang beruntung. Karena tak mungkin kan kamu menangis di sembarang orang.

Mungkin aku terdengar jahat, ingin melihatmu menangis. Tapi jika kamu benar-benar ingin, menangislah. Karena aku akan menghapus air matamu dengan jejariku seperti yang selalu kamu lakukan jika aku menangis. Karena akan kurebahkan kepalamu di bahuku, seperti yang selama ini kamu perbuat kepadaku.

Dan yang terakhir. Karena saat kamu menangis, rasa-rasanya kamu terlihat sedikit lebih seksi ;)

Sabtu, 01 September 2012

Neraca Waktu

Errr...sebenarnya saya bingung mau memberikan judul apa untuk entri ini. Akhirnya saya memilih dua kata tersebut, meski pun aneh, harap dimaklumi saja ya.

Sebenarnya entri kali ini saya ingin membahas dua benda yang beberapa bulan ini saya benci. Apakah dua benda tersebut? Jawabannya adalah timbangan dan jam. Oke, ijinkan saya memberikan definisi tentang dua benda tadi. Mungkin itu dapat membantu anda untuk mengerti maksud saya.

Timbangan: kb alat untuk menimbang/mengukur berat. Di mana saat saya berada di atasnya sering kali jarumnya bergerak ke arah kiri dengan cepat dan bergerak ke arah kanan dengan lambat.
Jam: kb alat pengukur waktu. Di mana jarumnya selalu berputar, hal itu menandakan bahwa saat saya berhenti namun waktu tidak. Waktu tak pernah peduli seberapa lama saya berhenti. Ia terus bergerak dan membuat saya bertambah tua sedangkan saya belum juga melakukan apa-apa.

Nah, dari definisi di atas apakah kalian sekarang bisa mengerti maksud saya? Apa, belum? Ah, sudahlah. Pada akhirnya saya menulis ini bukan karena ingin dimengerti. Saya hanya ingin menulis. Itu saja. :)