Senin, 04 Februari 2013

Sensor di Tengah Malam

Anda suka menonton film-film box office yang suka ditayangkan di televisi? Saya sih iya kalau kebetulan filmnya saya suka atau tidak sempat nonton di bioskop. Nah, biasanya kan film-film tersebut ditayangkan mulai pada jam-jam (menuju) tengah malam. Misalnya dimulai pukul 22.00 atau 23.00. Iya kan? Yang membuat saya gagal paham adalah kenapa dalam penayangannya masih kena sensor? Lagi pula, yang muncul tengah malam itu biasanya kan film-film dengan tanda huruf D di dalam lingkaran. Alias film untuk dewasa.

Jadi, kalau disensor karena takut ada anak-anak yang menonton, rasanya itu tanggung jawab orangtua untuk tidak memperkenankan mereka menonton film tersebut. Dan orangtua yang baik adalah yang mendisiplinkan anak-anaknya untuk tidur di waktu semestinya. In my opinion, jam 9 atau 10 malam adalah batas maksimal untuk mereka terjaga.

Oiya, anak-anak yang  saya maksud adalah mereka yang di bawah kategori remaja. Soalnya, kalau mereka adalah remaja sepertinya ada kemungkinan mereka sudah menonton film-film tersebut. Agak nggak guna juga sih ya kalau disensor, secara mereka sudah tahu adegan-adegannya.

Maksud saya menulis bukan karena saya pro terhadap adegan-adegan seksi atau vulgar (?). Tapi nggak habis pikir aja, film yang ditayangkan tengah malam, yang penontonnya 'terbatas' bisa kena sensor. Sedangkan adegan/scene di acara yang ditayangkan dari pagi sampai menjelang malam bebas sensor, padahal ada lho yang perlu disensor. Misal artis yang memakai rok sangat mini.

Terakhir, kalau emang mau disensor kenapa nggak dari saat tayang di bioskop coba? Iya kan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar