Senin, 02 Februari 2015

Belajar Patah Hati

Kepada kamu, seseorang yang dulu aku kenal.
Seseorang yang pernah kutitipkan rasa cinta.
Terima kasih, telah bersedia menjaganya meski hanya sesaat.
Terima kasih, telah mengembalikannya dengan cara yang sama sekali tidak pernah terpikirkan olehku.
Terima kasih, telah mengajarkan bahwa benar cinta ini hanya boleh dititipkan kepada-Nya.

Kepada kamu, seseorang yang dulu pernah aku inginkan dalam hidupku.
Seseorang yang pernah memberikan harapan-harapan.
Terima kasih, telah membuat hidupku lebih bergairah sesaat pada waktu itu karena harapan yang kamu berikan.
Terima kasih, telah mengajarkan untuk tidak berharap pada mereka selain Tuhanku.


Kepada kamu, seseorang yang dulu pernah begitu baik.
Seseorang yang pada akhirnya paling menyakitiku.
Terima kasih, karena tidak menjaga hati yang telah kuberikan, melainkan mematahkannya di hadapanku.
Terima kasih, karena telah mengajarkan untuk tidak memberikan seluruh cinta pada seseorang yang seperti kamu.
Terima kasih, karena telah menunjukkan bahwa hatiku kuat meski sudah kau patahkan.
Terima kasih, karena telah menjadi pencundang dalam hubungan kita saat dulu, jadi meskipun aku yang terjatuh, orang pun tahu siapa pemenangnya.

Kepada kamu, seseorang yang dulu mengajarkanku bagaimana rasanya patah hati.
Terima kasih, karena telah mengajarkan hal yang tidak akan aku dapat di bangku sekolah manapun.
Meski lama sekali aku baru mengerti pelajaran itu.
Meski aku lalui dengan nilai yang tidak begitu memuaskan, dan tidak ingin mengulangnya di kemudian hari.
Kepada kamu, terima kasih.

1 komentar: