Minggu, 08 Februari 2015

A Letter to My (Future) Children

Hei, nak...
Surat ini aku buat jauh sebelum kamu ada
Tapi saat ini aku sudah punya rencana-rencana buatmu
Rencana bagaimana cara aku akan mendidikmu nanti
Rencana bagaimana cara aku akan mengarahkanmu nanti
Rencana bagaimana cara aku membesarkanmu nanti

Hei, nak...
Surat ini aku buat jauh sebelum kamu ada
Tapi aku yakin hadirmu adalah sekolah khusus buatku
Bahkan sebelum adanya kamu, kini aku sudah mulai belajar
Belajar banyak, nak
Belajar dari orang-orang bagaimana menjadi orangtua yang baik
Orangtua yang bisa mencintai, mendidik, mengarahkan dan membesarkanmu dengan hal-hal terbaik
Terbaik untukmu, bukan untukku, untuk ayamu, untuk keluargamu
Aku belajar dari sekarang untuk tidak menjadi orangtua yang otoriter terhadap anaknya
Aku belajar untuk tidak memaksamu, melainkan membebaskanmu
Bebas yang masih dalam penjagaanku

Hei, nak...
Surat ini aku buat jauh sebelum kamu ada.
Jauh sebelum aku tahu apa jenis kelaminmu, bagaimana rupamu.
Jauh sebelum aku tahu siapa ayahmu kelak, bagaimana parasnya, seperti apa perangainya.
Nak, aku tak pernah lelah memanggil (calon) ayahmu untuk segera datang
Tapi mungkin ia masih sibuk
Atau ia tidak terlalu mendengar suaraku
Mungkin jika kamu yang memanggilnya, ia akan segera datang
Mau bantu ibu, nak?

1 komentar: