Sabtu, 17 Januari 2015

Tobat Finansial


"Tahun pertama kerja dinikmati aja dulu uangnya. Dipake buat beli ini-itu yang kamu mau. Tahun kedua baru deh mulai mikirin investasi"
Ada yang pernah berkata begitu pada saya. Memang benar, tahun pertama uang yang saya dapat saya pakai untuk membeli barang ini-itu. Mumpung udah bisa cari uang sendiri, pikir saya saat itu. Dan mulai tahun kedua, saya memang mulai memikirkan untuk berinvestasi. Tapi seberapa besar sih penghasilan seorang guru honorer? Saya cuma berpikir investasi dalam bentuk tabungan, yang mana pasti uang saya nggak bertambah secara signifikan. Yah daripada uangnya terpakai terus, lebih baik disimpan saja kan?


Untuk itu saya membuka rekening baru khusus untuk tabungan. Kemudian, kebetulan di awal tahun ini, teman-teman Reader's Hangout berbagi ilmu tentang finansial. Mulanya ada yang bertanya tentang reksadana. Saya awam bangetlah sama yang namanya reksadana. Cuma sebatas tau aja kalau itu adalah salah satu bentuk investasi yang mana nggak akan mampu dijangkau oleh penghasilan saya. Ternyata, setelah ngobrol-ngobrol sama anak RH ada lho reksadana yang minimalnya             Rp 500.000 dan jadi tercerahkan juga harus ngambil reksadana macam apa. Wah patut dicoba nih. Insha allah bisa deh kalo segitu mah cocok sama penghasilan, meski pun harus cari sambilan lainnya.

Kemudian obrolan pun berlanjut ke tabungan dana darurat. Jujur, saya baru tau ada yang namanya tabungan dana darurat. Langsung deh, karena lagi mau fokus investasi, hajar bleeeh! Mumpung masih single *kalo nggak mau dibilang jomblo* , jadi lebih mudah untuk menyisihkan uang.

Terus, sempat lihat twitpic "Take the 52-week money challenge" di twitter.


Tapi $1 saya ganti dengan Rp 2000. Segitu juga totalnya udah lumayan banget lho! Uangnya nanti bisa dipakai untuk traveling. Yuk ikutan. Biar saling menyemangati. ;)

Intinyaaaa, resolusi di tahun 2015 ini mau tobat finansial. Meskipun saya cuma guru honorer yang nggak seberapa, saya nggak mau sampai buta finansial. Saya nggak mau udah capek-capek kerja tapi nggak ada "hasil"-nya.

Semoga rejeki saya selalu dilancarkan dan tetep semangat berusaha menjemput bola-bola rejeki dari Tuhan. Yang lebih penting semoga tobat finansial tidak hanya sekadar wacana.

Wish me luck! :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar