Rabu, 02 Mei 2012

Kembar 8

Pernah dengar atau baca tentang pernyataan bahwa di dunia ini Tuhan menciptakan 7 orang yang mukanya mirip dengan kita? Pasti pernah kan? Nah, berarti kalau ada 7 orang yang mirip dengan kita, yah bisa dibilang sebenarnya kita itu 'kembar' dengan 7 orang tersebut. Mungkin waktu Tuhan menciptakan kita berdelapan, Dia menggunakan tanah yang berada dalam satu tempat, sehingga wajah kita mirip. Mungkin lho ya...

Saya sendiri sudah menemukan dua orang yang mukanya mirip dengan saya. Yang pertama, teman sekelas saya. Dia bernama Restu Novitasamya atau yang biasa dipanggil Tutu. Kami adalah anak kembar yang tertukar selama kurang lebih 18 tahun. LOL. Sebenarnya kami berdua tidak menyadari bahwa kita mirip. Dari awal perkuliahan kami memang merasa klik satu sama lain. Sehingga kita sering terlihat berdua. Sampai suatu saat, jika kami sedang jalan atau duduk berdua dan berdekatan, banyak kakak tingkat yang bilang kalau kami mirip. Dan pernah dalam suatu pertemuan di kelas Kapita Selekta, dosen kami memperhatikan kami berdua cukup lama (kebetulan saat itu kami duduk bersebelahan). Ia memandang ke arah saya dan Tutu secara bergantian. Melihat gelagat bapak dosen itu, kami sudah curigai bahwa ia akan membahas masalah kemiripan wajah kami. Dan tak lama kemudian, beliau pun berkata, "di kelas ini ada yang kembar ya?" sambil matanya tertuju ke arah kami. Errrr. Lama-kelamaan kami menyadari kalau kami memang mirip. Sangat mirip malah! Bahkan terkadang kalau kami berfoto, kami berdua pun suka bingung mana yang saya mana yang Tutu. Jadilah mulai saat itu kami "disahkan" sebagai saudara kembar :D

berfoto untuk melihat semirip apa saya dan Tutu





dalam acara pengukuhan BEM HIU, kebetulan punya baju yang sama 
dan semakin miriplah kami berdua :)



banyak yang bilang, kami mirip banget dalam foto ini



Nah, orang kedua yang mirip dengan saya bernama Anisa atau panggil saja Ica. Dia adalah teman PPL (Program Pengalaman Lapangan) saya di SMPN 9 Bandung. Sama seperti kejadian di atas, kami tidak menyadari kemiripan di antara kami berdua. Hingga suatu hari, sekitar sebulan setelah PPL berlangsung, saya sedang berjalan seorang diri setelah pulang sekolah (kalau tidak salah saat itu sedang diadakan UTS, kemudian ada siswa yang salaman sama saya dan kebetulan anak tersebut bukan anak didik saya, lalu setelah salaman anak itu berkata "Bu Anisa pulangnya kemana?". Seketika saya bingung, lho kok bu Anisa, nama saya kan Halida Hanun. "Ibu mah bukan bu Anisa", ujar saya. "Lho, bukan gitu? Tapi kok mirip bu?", anak tersebut sambil memperhatikan wajah saya. Saya hanya menimpali, "Emang mirip ya? Iya kali ya. Ya udah, ibu duluan ya". Besoknya saya menceritakan kejadian tersebut kepada Ica. Ica pun heran darimana kami mirip, bahkan teman-teman PPL yang lain pun tidak melihat kemiripan di antara kami. Mulai saat itu, banyak siswa yang mengatakan saya mirip Ica. Bahkan seringnya saya dipanggil dengan "Ibu yang mirip Ibu Anisa" -_______- Ternyata bukan siswa saja yang menganggap kami mirip, guru Pamong Ica pun sempat terkecoh. Kejadiannya saat saya sedang kebagian piket guru, waktu itu ada pak Komar (guru Pamong Ica). Beliau tiba-tiba menanyakan "Bu, gimana RPP teh, udah selesai?". "RPP? RPP apa pak?", jawab saya kebingungan. "Lho, ibu Anisa kan?", tanya pak Komar. "Bukan pak, saya mah Halida". "Astagfirullah, abis mukanya mirip sih", ucap pak Komar. Yah, mulai saat itu saya pasrah aja deh kalau dibilang mirip Ica.

Puncaknya adalah tadi pagi. Saya sedang duduk di dekat ruangan PPL, kemudian ada dua orang siswa yang mendekat dan duduk di samping saya.
siswa 1: "Bu, ini saya mau mengumpulkan tugas"
saya: "Tugas apa?"
siswa 1: "Tugas presentasi. Kemarin kan saya nggak bawa flashdisk, sekarang saya bawa, mau mengumpulkan datanya"
saya: (bingung) "Kamu kelas berapa?"
siswa 1 dan 2: "Kelas 7.5, bu"
saya: (mengingat-ingat apakah kemarin pas saya piket saya memberikan tugas ke kelas 7.5, tapi seingat saya           tidak. lalu saya pun mulai menyadari sesuatu) "Emang pelajaran apa?"
siswa 2: "TIK, bu"
saya: "Coba tebak, ini ibu Anisa bukan?"
siswa 1 dan 2: "Iya"
saya: "Yakin, coba lihat di ruang PPL ada bu Anisa nggak"
siswa 1 dan 2: "Iya, ini ibu Anisa, kok" (kemudian siswa 2 melihat ke ruang PPL, disusul oleh siswa 1)
saya: "Ada nggak bu Anisa di dalam?" (saya senyum-senyum)
siswa 1 dan 2: "Ada bu. Kok bisa ada dua, bu?" (mereka pun heran sambil ketawa-ketawa)
saya: "Jadi yang bu Anisa yang mana?"
siswa 1 dan 2: "Nggak tau, bu"
saya: "bu Anisa yang di dalam."
siswa 2: "Oh iya, bu. Maap ya bu. Maap"
saya: "Iya nggak apa-apa"

Setelah beberapa saat, saya masuk ke ruangan PPL dan menceritakan kejadian itu pada Ica. Tanggapan Ica, "Emang kita mirip banget ya, bu? Coba kita foto berdua". Dan ternyata hasil foto memperlihatkan bahwa kami memang mirip! Kembar yang terpisah selama 20 tahun. Hehe

akhirnya foto berdua, seberapa miripkah kami? :p


Yah, saya sih senang-senang aja dengan hal ini. Malah sekarang jadi ingin mencari 5 orang yang tersisa yang wajahnya mirip saya. Kalau kalian ada yang menemukannya, silahkan hubungi saya ;)


bersama para kembaran saya :)



XOXO
Hanun

3 komentar:

  1. Lebih miripan sama Tutu.

    Kapan ya saya ketemu kembaran saya?

    BalasHapus
  2. Wow.... sama Anisa itu loh Nun, yang mirip buanget...

    BalasHapus
  3. @Millati: suatu hari nanti pasti ketemu, ya minimal satu :p

    @teh iik: baru teh iik lho yang bilang kayak gitu, yang lain banyaknya bilang aku mirip sama tutu :)

    BalasHapus