Senin, 17 Oktober 2016

Perihal Jodoh, Tanyakan Padaku, Jangan Mereka!

Rasanya baru kemarin mendapat pertanyaan "Mau kuliah di mana? Jurusan apa?" Kemudian beberapa waktu berikutnya, dicecar oleh kalimat "Gimana skripsinya? Jadi kapan lulus nih?" Selanjutnya, pertanyaan yang diawali kata "Kapan" naik tingkat menjadi "Kapan nikah?". Satu pertanyaan yang akan meneror hidupmu ketika kamu berusia twenty something masih berstatus single.

Gerah? Pasti. Sebal? Jangan ditanya. Pasalnya, perkara jodoh hanya Tuhan yang tahu kapan datangnya. Sewaktu ditanya "Kapan lulus?" aku berpikir kalau orang-orang masih menanyakan hal yang sama itu artinya aku yang malas dan kurang berusaha. Tapi ketika diteror "Kapan nikah?" aku kudu piyeee??? Aku tak tahu apakah usahaku sudah di batas maksimal, tetapi aku selalu berupaya memperbaiki diri dan segala halnya agar saat sang jodoh datang aku dalam keadaan yang pantas dan siap. Masalahnya kan, aku aja nggak tau kapan jodohku datang, lalu apakah  orang lain yang justru lebih sibuk mempertanyakannya itu bisa lebih tahu?


Sampai saat ini aku selalu santai menghadapi pertanyaan-pertanyaan itu. Meski dalam hati ingin kubalas dengan "Kapan Anda mati?". Tapi aku tahu itu tidak sopan. Alih-alih didoakan segera dipertemukan dengan jodoh, yang ada nanti aku disumpahi jauh dari jodoh. *amit-amit* *ketok-ketok meja*

Yang tidak pernah aku tahu adalah perasaan kedua orangtuaku, khususnya ibu, ketika ditanya "Kapan si mbak nikah?". Sehari sebelum aku bertambah usia, ibu bertanya gimana perasaanku. Ya kujawab aja apa adanya, "Aku nggak apa-apa. Emang belum waktunya aja kali, bu." Lalu ibu pun membalas, "Iya, ibu juga nggak apa-apa kok." Tapi seperti kita tahu, di balik "Nggak apa-apa" selalu ada "Apa-apa."

Aku tahu sedikit-banyak ibu pasti kepikiran. Tua dan menderita penyakit, tentu dibayang-bayangi nyawa yang kapan saja bisa direnggut. Di sisa umur ibu-bapak, aku tahu mungkin harapan mereka sederhana, yaitu melihat anak-anaknya menikah agar mereka bisa segera menimang cucu.

Aku nggak tahu kapan bisa mewujudkan harapan mereka. Semoga disegerakan ya, Bu, Pak. Doakan saja. Aku tahu doa kalian tidak pernah putus.

Jadi, bagi kalian yang ingin menanyakan kapan aku nikah, tanyakan saja langsung padaku, jangan pada mereka.


4 komentar:

  1. sabar ya Bu Guru...semoga kita segera dipertemukan dengan jodoh kita, aamiin

    BalasHapus
  2. Seem like it's our first problem ya, Nun. Aku sekarang klo ditanya cuma aku senyumin aja trus kutinggal, nanti besoknya klo ketemu lagi jarang nanya lagi, mereka takut dicuekin sepertinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo mereka nanya ke aku, gapapa nuy. ya kadang aku juga jawabnya sambil ketawa-ketawa becanda. aku tuh yang sedih kalo mereka nanya ke ibu. walaupun ibu suka jawab "ya emang belum ketemu jodohnya aja kali" dengan tenang, di dalam hatinya pasti ibu sedih.

      Hapus