Jumat, 01 Juli 2011

Independent Wife


“gue malah penganut paham bahwa istri itu wajib punya penghasilan sendiri biar bisa financially independent should something happens”
Kalimat di atas berasal dari kutipan tweet @alexandrarheaw. Mungkin perlu sedikit dijelaskan terlebih dahulu siapa dia. Alexandra Rhea adalah tokoh utama dalam novel Divortiare karya Ika Natassa. Karena satu dan lain hal, mbak Ika memutuskan untuk membuat sekuel novel tersebut dalam sebuah akun twitter. Tapi kali ini saya tidak akan membahas lebih lanjut tentang @alexandrarheaw, esok hari mungkin baru akan saya jelaskan. Sekarang saya ingin membahas berkaitan dengan kalimat pembuka dalam tulisan ini.
Back to topic. Walaupun saya belum menikah tapi saya setuju kalo seorang istri itu wajib punya penghasilan sendiri. Kenapa? Karena kita tidak mengetahui kehidupan kita selanjutnya. Anda merasa bingung? Oke, saya jelaskan lebih lanjut.

Well, tidak ada satu orang pun yang tahu apa yang akan terjadi. Begitu pula dalam pernikahan, kita tidak tahu apakah kita akan menjalani kehidupan bersama pasangan sampai kematian memisahkan ataukah kita akan (*amit-amit jangan sampai* *ketok-ketok meja*) bercerai? Namun keduanya memiliki satu kesamaan, perpisahan.

Berpisah dengan suami. Bayangin deh gimana jadinya kalo kita berpisah sama suami terus kita nggak punya pendapatan sama sekali? Lalu gimana kita bisa membiayai kehidupan selanjutnya? Pake daun? Nggak kan!
Nah, maka dari itu sebagai seorang istri kita wajib punya penghasilan sendiri. Yah kalo emang nggak boleh kerja di luar rumah sama suami, minimal kita berwirausaha di rumah. Pokoknya kita punya penghasilan. Buat jaga-jaga kalo misalnya dua hal di atas terjadi, kita masih punya pegangan untuk mencukupi kebutuhan sepeninggal suami. Apalagi kalo udah ada anak, pastinya kebutuhan kita akan semakin besar. Ditambah sekarang ini cari pekerjaan itu nggak gampang. Setelah bertahun-tahun nganggur, apakah kita dapat dengan mudah mendapatkan pekerjaan? Syukur-syukur kalo langsung dapet, kalo nggak, kan repot.
Lagipula kalo punya penghasilan sendiri kan tidak perlu mengulurkan tangan pada suami setiap waktu. Kita bisa membeli barang-barang yang diinginkan dengan uang sendiri. kita bisa memanjakan diri tanpa perlu ‘meminta-minta’ kepada suami. Dan masih banyak keuntungan lainnya jika kita memiliki penghasilan.
Tapi.... ada tapinya nih.

Apapun pekerjaan yang dilakukan, seorang istri tetaplah menjadi istri yang mempunyai tanggung jawab dengan keadaan rumah. Jangan sampai pekerjaan menganggu kewajibannya untuk bertugas menjadi seorang istri dan ibu bagi keluarganya :)

with ♥
hanun

1 komentar:

  1. setujuuu! menurutku wirausaha cocok kali ya, supaya waktunya lebih fleksibel dan tetep bisa ngurus anak :)

    BalasHapus